Pria kelahiran Sabang 55 tahun silam ini resmi menjadi Ketum ke-16 PSSI sepanjang sejarah. Edy menggantikan posisi La Nyalla Mattalitti yang harus mundur karena dianggap tidak diakui oleh pemerintah.
Terpilihnya Edy, tak lepas dari hasil pemilihan yang melibatkan 107 voters. Di mana ia mendapat dukungan 76 suara mengalahkan rivalnya, Moeldoko dengan hanya mengumpulkan 23 suara. Sementara Eddy Rumpoko hanya mendapatkan 1 suara.
Selain itu, kepastian Edy mengemban Ketum PSSI tak lepas dari dukungan setia yang dibangun oleh K-85. Pasukan yang diketuai oleh Gusti Randa itu sempat memberikan konsolidasi pemenangan jenderal aktif bintang tiga tersebut.
Edy merupakan seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang per 26 Juli 2015 ditugaskan sebagai Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Mulyono. Lulusan Akademi Militer tahun 1985 ini bukan orang yang pertama berangkat dari kalangan militer untuk menjadi Ketum PSSI.
Sebelum Edy, Ketua Umum PSSI pertama Ir. Soeratin juga memiliki pangkat Letkol. Kemudian Ketum ketujuh, Bardosono pada periode 1975--1977, Ali Sadikin, Sjarnoebi Said, Kardono, Azwar Anas hingga Agum Gumelar juga berasal dari sana.
Sebagai Ketum yang baru, kini Edy punya banyak Pekerjaaan Rumah yang harus ia selesaikan. Mulai dari pembinaan usia dini, peningkatan prestasi, sampai memberantas mafia pengaturan skor yang kerap melanda persepakbolaan Indonesia.Baca juga:Edy Rahmayadi Terpilih sebagai Ketua Umum PSSI 2016--2020
Selain itu ia juga harus mau menjawab tantangan dari masyarakat yang berharap bisa dan mau bekerja dari level bawah untuk memperbaiki semua masalah yang ada dalam tubuh sepak bola tanah air.
Biodata Letnan Jenderal Edy Rahmayadi:
Lahir: Sabang, 10 Maert 1961
Jabatan: Pangkostrad
Pendidikan Militer:
Akabri (1985)
Sussarcab Inf (1985)
Selapa/Inf. (1992)
Selapa II/Inf (1995)
Seskoad (1998)
Lemhannas (2011)
VideoDua Calon Ketum PSSI Mundur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
