\ Menanti Sosok Ketum yang Bisa Merevolusi PSSI
Kantor PSSI. (Foto: Mtvn/ Alfa Mandalika)
Kantor PSSI. (Foto: Mtvn/ Alfa Mandalika)

Jelang Kongres PSSI

Menanti Sosok Ketum yang Bisa Merevolusi PSSI

Bola kongres pssi
Alfa Mandalika • 09 November 2016 17:52
medcom.id: Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal menggelar Kongres pada Kamis 10 November. Agenda utamanya ialah memilih Ketua Umum baru beserta anggota komite eksekutif periode 2016 -- 2020.
 
Hajatan besar induk organisasi tertinggi sepak bola Indonesia itu sempat mengalami kendala terkait lokasi penyelenggaraan kongres. Awalnya, PSSI sudah sepakat bakal menghelat kongres di Makassar pada 17 Oktober. Namun, ada rekomandasi dari Kemenpora untuk menggelar kongres di Yogyakarta.
 
Kurang lebih selama sepekan, polemik mengenai lokasi kongres berujung pada penundaan. Situasi itu tak lepas dari surat yang dilayangkan oleh Kemenpora kepada FIFA untuk meminta petunjuk soal kongres.
  FIFA pun membalas surat itu dan menginformasikan kepada Kemenpora bahwa Komite Eksekutif PSSI telah menginformasikan soal mundurnya waktu pelaksanaan kongres.
 
Dalam surat itu, tertulis: "Dalam konteks ini, kami menginformasikan permintaan komite eksekutif PSSI yang menunda kongres, dari yang awalnya dijadwalkan pada 17 Oktober, dan akan ditunda sampai 10 November di Ibu Kota Jakarta sebagai gantinya."


Baca: Kelompok 85 Komitmen Mendukung Edy Rahmayadi


Dalam surat itu FIFA menyatakan pada 10 November adalah waktu yang tepat dan masuk akal untuk mengurus perpindahan tempat dan logistik.
 
Akhir Oktober, PSSI memutuskan untuk menggelar kongres di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim berharap kongres berjalan lancar.
 
"Kami pastikan tempat Kongres Pemilihan nanti di Hotel Mercure, Ancol. Kami berharap Kongres berjalan lancar, aman dan sukses," kata Sekjen PSSI, Azwan Karim, Senin (31/10).
 
"Proses registrasi sendiri akan dimulai tanggal 9 November, lalu Kongres di tanggal 10 dan check out tanggal 11 November," tambahnya.
 
Orang baru berpeluang membawa perubahan
 
Kursi Ketua Umum PSSI bakal diperebutkan oleh sembilan orang. Mereka di antaranya mantan Panglima TNI Moeldoko, Pangkostrad Edy Rahmayadi, mantan pemain Timnas Kurniawan Dwi Yulianto, anggota exco PSSI Tonny Apriliani, mantan Ketua Umum PSSI dua periode sebelumnya Djohar Arifin Husin, pengamat sepak bola Eddy Rumpoko, mantan pengurus PSSI era Djohar Arifin, Bernard Limbong, Sarman El Hakim, dan CEO PSM Makassar Erwin Aksa.
 
Menarik disimak, dari sembilan calon tersebut boleh dibilang ada orang-orang baru di PSSI. Hal itu disambut positif oleh pengamat sepak bola nasional Anton Sanjoyo. Menurutnya, hal itu bisa membawa angin perubahan.
 
"Rata-rata mereka standar ya. Saya tidak terlalu percaya pada wacana yang mereka katakan, terutama orang-orang lama ya ada Eddy Rumpoko, Tony Apriliani, saya tidak percaya. Karena, mereka aktor-aktor lama yang selama ini sulit untuk dibuktikan bahwa mereka telah berbuat sesuatu," kata Anton ketika berbincang dengan Metrotvnews.com beberapa waktu lalu.
 
"Ada orang-orang baru, ada Kurniawan, tapi Kurniawan menurut saya masih sangat mentah. Dia fokus pada programnya, tetapi menurut saya figurnya tidak terlalu bisa mendukung. Jadi, mungkin kita bisa berharap kepada orang-orang yang sama sekali dari luar. Kemungkinan ada Jenderal Edy, ada Jenderal (Purn) Moeldoko, dan Sarman El Hakim, mungkin kita bisa berharap kepada mereka. Karena kenapa, karena ini orang-orang baru. Bisa membawa pemikiran baru, suasana baru," sambungnya.

Baca: Dua Tahun Pemerintahan Jokowi - JK: Apa Kabar Sepak Bola Indonesia?

Tugas Ketua Umum terpilih memang tidak gampang. Seabrek permasalahan harus diselesaikan dari mulai pembinaan usia dini, peningkatan prestasi, sampai memberantas mafia pengaturan skor yang kerap melanda persepakbolaan Indonesia.
 
Namun, Anton memiliki harapan sederhana. Ia mengingatkan agar ketum terpilih mau bekerja dari level bawah untuk memperbaiki semua masalah yang ada.
 
"Harapannya sederhana, membawa kembali kejayaan sepak bola Indonesia ke pentas Asia. Tidak butuh simsalabim, kerja mulai dari hal paling dasar, meningkatkan mutu kompetisi di semua jenjang, mulai dari grassroot sampai ISL. Naikan mutu pelatih dan wasit. 10 tahun lini masanya, kita harus masuk lima besar Asia," harap Anton.
 
Well, besok akan menjadi sejarah penting bagi sepak bola nasional kita. Kita boleh berharap agar kongres berjalan aman, bersih, dan adil. Dan semoga, 105 voters pemilik suara kongres yang akan memilih tidak menghalalkan praktik penerimaan 'amplop' yang sering terdengar. Terlepas benar atau tidak transaksi tersebut, jika ingin membangun sepak bola bersih, sejak awal kita harus membiasakan menghindari praktik tidak terpuji seperti itu.
 
Selamat menjalani kongres!
 
Video: Exco PSSI Reformasi Usulkan Tiga Program Penting

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ASM)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif