medcom.id, Jakarta: Indonesia Soccer Championship (ISC) masih mengundang pro-kontra jelang bergulirnya kompetisi tersebut pada 29 April. Anggota Tim Transisi Cheppy T Wartono menilai pembekuan PSSI terasa sia-sia jika kompetisi yang digagas PT Gelora Trisula Semesta (GTS) tetap berjalan.
Selain sejumlah syarat kompetisi yang tidak sesuai, Cheppy pun mempertanyakan status PT GTS sebagai operator kompetisi. Atas pertimbangan tersebut, Tim Transisi dan BOPI belum mengeluarkan rekomendasi bagi ISC meski Presiden Joko Widodo telah mengisyaratkan akan membuka turnamen jangka panjang ini di Jayapura.
"Kalau ISC sampai berjalan, tentu pembekuan selama satu tahun ini akan terasa sia-sia. Sebab tidak ada perubahan sama sekali seperti yang ada sekarang. Kalau konsepnya seperti itu, kami tidak akan memberikan rekomendasi," tutur Cheppy.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam rilis yang disebar Kemenpora memerintahkan melakukan reformasi sepak bola nasional secara menyeluruh. Presiden pun berjanji akan mengakhiri masalah persepakbolaan Tanah Air sebelum Kongres FIFA di Meksiko, 12 Mei nanti.
"Presiden memastikan hadir pada saat kick-off kompetisi ISC pada 29 April 2016 di Jayapura. Presiden memastikan bahwa persoalan persepakbolaan nasional segera akan berakhir sebelum Kongres FIFA pada bulan Mei mendatang," bunyi petikan rilis Presiden usai pertemuan dengan klub-klub dan Asprov PSSI di Istana Negara sore tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)