Final Piala Presiden 2017 akan mempertemukan Arema FC kontra Pusamania Borneo FC (PBFC). Laga tersebut akan bergulir di Stadion Pakansari, Bogor, pada Minggu 12 Maret pukul 19.00 WIB.
Meski digelar malam hari, para pedagang jersey dan atribut para suporter terpantau sudah membuka lapaknya sejak pagi hari. Salah satunya dengan yang dilakukan Wiwin, seorang pedagang yang datang langsung dari Malang.
Wiwin bersama rekan-rekannya berjualan dengan menggunakan satu unit mobil mini bus. Berhubung dari Malang, maka seluruh barang dagangannya berupa jersey dan atribut yang berkaitan dengan Arema.Klik di sini:Wenger Diusir Fan, Pemain Arsenal Memilih Cuek
Berbicara kepada Metrotvnews.com, Wiwin mengaku bisa mendapat untung kotor sekira Rp9 juta hanya dalam waktu lima jam. Namun, omset itu mulai menurun menjelang sore karena lapaknya yang sempat berada di sekitar stadion harus disterilkan lantaran Presiden Joko Widodo mau datang.
"Saya sudah berjualan sejak pukul tujuh pagi dan hasilnya Alhamdulillah. Sampai siang tadi, sebelum diusir Satpol PP di sekitar stadion pada pukul 13.00 WIB, sudah terkumpul omset sekira Rp9 juta,'' ujar Wiwin sambil menjajakan dagangannya kepada suporter yang terus berdatangan.
Menariknya, tidak mudah bagi Wiwin yang datang langsung dari Malang untuk berjualan di sekitar stadion. Bahkan demi menjaga keselamatannya, ia harus mengganti plat mobilnya yang berhuruf N menjadi B.Klik di sini:Pembelaan Conte untuk Pogba
"Saya selalu jualan setiap Arema main. Sebelumnya kami juga ke Bali dan Solo. Tapi, kalau ke Bogor ini perjuangannya memang agak berat. Selain jauh, kami juga khawatir ada suporter lain yang iseng. Oleh karena itu, saya menutup plat mobil yang tadinya N menjadi B,'' tutup Wiwin.
Barang yang dijajakan Wiwin masih dikatakan terjangkau untuk para suporter kelas menengah ke bawah. Syal ia hargai Rp40 ribu, dan jersey Rp60 ribu.
Video Kane dan Guardiola Terbaik di Liga Inggris Selama Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIR)