medcom.id, Rio de Janeiro: Perayaan Piala Dunia tahun ini akan jauh berbeda dengan sebelumnya. Seorang remaja tunadaksa akan menjadi simbol acara empat tahunan itu dengan cara melakukan tendangan pertama.
Remaja itu akan menggunakan robot elexoskeleton yang sebagai pengganti kakinya untuk menendang bola tersebut. Sistem kerja alat ini menggunakan sensor helm yang terpasang tepat di kepalanya. Gerakan kaki itu tercipta sesuai dengan perintah kerja otak yang dikirim ke sensor helm tersebut.
Alat ini atas kerjasama dari Universitas Negeri Colorado, Universitas Teknik Munchen dan Lembaga Internasional Ilmu Saraf Natal di Brasil Lily Safra.
Pihak Universitas Negeri Colorado menyimulasikan cara kerja alat itu melalui sebuah tayangan video yang sudah dipersiapkan. Tayangan itu menjelaskan bagaimana cara kerja helm pengontrol pikiran itu melalui tampilan 3D.
Mereka berharap hadirnya robot elexoskeleton itu dapat membantu para tunadaksa lainnya untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari. (courier-journal/Christ Saputra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NAV)