Tangkapan layar unggahan hoaks di media sosial
Tangkapan layar unggahan hoaks di media sosial

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] 48 Ribu Orang Dikabarkan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19? Begini Faktanya

Medcom Files hoax Cek Fakta kabar hoaks Vaksinasi covid-19
Wanda Indana • 13 Oktober 2021 17:01
Beredar kabar yang menyebutkan lebih dari 48.000 orang telah meninggal dalam 14 hari setelah menerima vaksin Covid-19. Kabar ini beredar di media sosial.
 
Akun Twitter @EmeraldRobinson membagikan klaim itu pada 7 Oktober 2021. Akun itu mengunggah gambar berisi data yang diklaim berasal dari Medicare Tracking System. Pada unggahannya, akun itu menambahkan narasi sebagai berikut:

"According to attorney Thomas Renz, a whistleblower with access to Medicare data has confirmed that over 48,000 people have died within 14 days of getting the COVID vaccines."
 
Terjemahan:

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 
"Menurut pengacara Thomas Renz, seorang pelapor dengan akses ke data Medicare telah mengkonfirmasi bahwa lebih dari 48.000 orang telah meninggal dalam 14 hari setelah mendapatkan vaksin COVID."

Benarkah demikian? Berikut cek faktanya.
 

[Cek Fakta] 48 Ribu Orang Dikabarkan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19? Begini Faktanya
 

Penelusuran:
Daru hasil penelusuran Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa lebih dari 48.000 orang telah meninggal dalam 14 hari setelah menerima vaksin Covid-19 adalah salah. Faktanya, tidak ada situs Medicare yang menyimpada data seperti pada klaim.
 
Dilansir Reuters, Juru Bicara dari The Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS) mengatakan pihaknya tidak memiliki sistem pelacakan data kematian akibat vaksin.

"Ini bukan klaim yang akurat. CMS tidak memiliki 'Sistem Pelacakan Medicare' dan agensi tersebut belum melakukan analisis untuk melacak kematian penerima manfaat terkait dengan waktu vaksinasi COVID-19." kata juru bicara seperti dilansir Reuters.


Situs web data CMS ( data.cms.gov/ ) menampilkan data “Rumah Perawatan COVID-19” dan “Kasus & Rawat Inap Medicare COVID-19”, tetapi tidak ada data tentang kematian akibat COVID-19 setelah vaksinasi. Asal angka kematian 48.465 tidak jelas dan tidak berdasar.
 
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan di situs webnya bahwa Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin (VAERS) menerima 8.390 laporan kematian (0,0021%) di antara individu yang divaksinasi untuk COVID-19 antara 14 Desember hingga 14 Desember. 2020, dan 4 Oktober 2021. Laporan tersebut tidak dianggap kausal oleh CDC.
 

Kesimpulan:
Klaim bahwa lebih dari 48.000 orang telah meninggal dalam 14 hari setelah menerima vaksin Covid-19 adalah salah. Faktanya, tidak ada situs Medicare yang menyimpada data seperti pada klaim.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis manipulated content (konten manipulasi). Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.
 

[Cek Fakta] 48 Ribu Orang Dikabarkan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19? Begini Faktanya
 

Referensi:
https://www.reuters.com/article/factcheck-vaccine-48000/fact-check-no-evidence-over-48000-people-died-within-14-days-of-receiving-covid-19-vaccine-idUSL1N2R41J6
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.idatau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan