Video berdurasi satu menit 54 detik. Dalam video massa berhamburan masuk ke halaman rumah sakit setelah ditembaki gas air mata oleh aparat. Berikut narasi dalam video tersebut.
"Perang thdp kelompok radikal berlanjut ke RS Etaham Purwakarta dimana diduga MRS sdg dirawat"
![[Cek Fakta] Video Bentrok Depan RS Etaham Purwakarta Tempat Rizieq Diduga Dirawat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/40f0d618-9735-45cc-9d4a-92628da104c1.jpg)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim bentrokan antara aparat dengan pendukung Rizieq Shihab di depan Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta adalah salah. Faktanya, video tersebut adalah kericuhan saat demontrasi mahasiswa menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di depan Rumah Sakit Awal Bros, Pekanbaru, Riau.
Kejadian dalam video asli kericuhan tersebut berlokasi di depan Gedung DPRD Riau di Pekanbaru. Massa berhamburan setelah ditembaki gas air mata. Lokasi RS Awal Bros hanya berjarak 200 meter dari gedung DPRD Provinsi Riau. Massa memasuki halaman Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru. Lokasi diketahui dari penelusuran google street view. Terdapat sudut bangunan yang identik dengan salah satu tangkapan layar video tersebut.
![[Cek Fakta] Video Bentrok Depan RS Etaham Purwakarta Tempat Rizieq Diduga Dirawat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/p97p79.jpg)
Dilansir dari Merdeka.com, sejumlah mahasiswa menjadi korban saat terjadi kericuhan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau, Kota Pekanbaru, Kamis, 8 Oktober 2020. Mereka menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Mahasiswa yang terluka mendapatkan perawatan di RS Awal Bross.
Selain sesak napas lantaran terkena gas air mata, terdapat mahasiswa yang mengalami luka pada bagian kepala hingga berdarah-darah. Diduga para mahasiswa terkena lemparan batu.
"Kita mengalami sesak napas terkena gas air mata. Tadi ada juga teman yang kepalanya berdarah, udah dibawa ke rumah sakit," kata salah seorang mahasiswa.
Demonstrasi awalnya berjalan damai. Namun lantaran ditolak memasuki gedung DPRD Riau, massa marah dan melempari petugas yang berjaga dengan batu, kayu dan botol air mineral.
Sontak petugas gabungan dari Polresta Pekanbaru, Polda Riau, Satpol PP dan juga sejumlah personel TNI mencoba meredam massa dengan memberikan peringatan. Namun karena massa semakin tidak terkendali, water cannon yang telah bersiaga di dalam lataran DPRD Riau pun dikerahkan.
Semprotan air dari dua mobil water cannon itu justru membuat marah massa dan membalasnya dengan lemparan batu, kayu dan botol air mineral tadi ke arah petugas.
![[Cek Fakta] Video Bentrok Depan RS Etaham Purwakarta Tempat Rizieq Diduga Dirawat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/o89o86.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bentrokan antara aparat dengan pendukung Rizieq Shihab di depan Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta adalah salah. Faktanya, video tersebut adalah kejadian saat demontrasi mahasiswa menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Pekanbaru, Riau.
Informasi ini jenis hoaks False context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Video Bentrok Depan RS Etaham Purwakarta Tempat Rizieq Diduga Dirawat? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/FALSE%20CONTEXT(31).png)
Referensi:
1.https://www.merdeka.com/peristiwa/demo-di-dprd-riau-ricuh-mahasiswa-terluka-dievakuasi-ke-rumah-sakit.html
2.https://www.google.com/maps/uv?pb=!1s0x31d5aec03368f81b%3A0xef615429c4cddee5!3m1!7e115!4s%2Fmaps%2Fplace%2Fgedung%2Bdprd%2Briau%2F%400.4944264%2C101.4549177%2C3a%2C75y%2C82.15h%2C90t%2Fdata%3D*213m4*211e1*213m2*211sE3cgfttLOSK7rJQx4_oe7w*212e0*214m2*213m1*211s0x31d5aec03368f81b%3A0xef615429c4cddee5%3Fsa%3DX!5sgedung%20dprd%20riau%20-%20Google%20Search!15sCgIgAQ&imagekey=!1e2!2sE3cgfttLOSK7rJQx4_oe7w&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjTzanHlb7tAhXp7HMBHdXaCdEQpx8wFXoECCIQCA
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News