Akun facebook Teguh Abidzar Kriswanto membagikan video ini pada 4 Juli 2021. Dalam salah penggalan ceramahnya berisi sebagai berikut.
"20 Iduladha,nanti ada Iduladha engga? rupanya ini jebakan-jebakan luar biasa kok sampai tanggal 20 (Juli). Tanggal 20 ada Iduladhan dan potong kurban nanti ada kerumunan. Rupanya ada upaya untuk menghalang-halangi supaya tidak Iduladha, Nauudzubillah Min Dzalik"
![[Cek Fakta] PPKM Darurat Upaya Pemerintah untuk Menggagalkan Perayaan Hari Raya Iduladha? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/676hyyyyy.jpg)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom, klaim PPKM Darurat upaya pemerintah untuk mengagalkan perayaan Iduladha adalah salah. Faktanya, kebijakan PPKM Darurat diambil karena kasus Covid-19 meningkat tajam dan tingkat keterisian rumah sakit hampir 100 persen.
Penerapan PPKM Darurat diambil karena kondisi rumah sakit sudah over kapasitas karena melonjaknya pasien positif Covid-19. Di Jakarta dengan kasus Covid-19 tertinggi, kondisi rumah sakit sudah kolaps tak mampu lagi menampung pasien Covid-19. Salah satunya di Jakarta. Dilansir kontan.co.id, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan Rumah sakit dan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta tak mampu lagi menampung pasien Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat.
Dia mengatakan, meski secara data terlihat masih ada kapasitas rumah sakit, namun kenyataannya banyak warga yang tidak mendapat tempat untuk perawatan Covid-19.
Anies bilang, Pemprov DKI Jakarta sudah berusaha semaksimal mungkin menambah kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19.
![[Cek Fakta] PPKM Darurat Upaya Pemerintah untuk Menggagalkan Perayaan Hari Raya Iduladha? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/6565ghhhhh.jpg)
Dilansir kompas.com, kondisi pandemi yang berkembang cepat dan munculnya varian baru ini menjadi alasan pemerintah membuat kebijakan yang lebih ketat dan tegas. "Situasi ini mengharuskan kita mengambil langkah-langkah yang lebih tegas agar kita sama-sama bisa membendung Covid-19," ucap Jokowi.
Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta mematuhi aturan yang berlaku selama masa penerapan PPKM darurat berjalan.
![[Cek Fakta] PPKM Darurat Upaya Pemerintah untuk Menggagalkan Perayaan Hari Raya Iduladha? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/233fgrgrhtr.jpg)
Dilansir cnbcindonesia.com, jumlah kasus Covid-19 semakin hari terus bertambah. Hari ini Selasa, 6 Juli 2021 pertambahan kasus Covid-19 mencetak rekor tertinggi, yakni 31.189 kasus dalam sehari. Rekor ini memecahkan rekor yang tercipta sehari sebelumnya, yakni 29.745 kasus. Dengan pertambahan kasus tersebut maka total konfirmasi positif sejak pandemi hingga hari ini menembus 2.345.018 kasus.
![[Cek Fakta] PPKM Darurat Upaya Pemerintah untuk Menggagalkan Perayaan Hari Raya Iduladha? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/iy787hhhhh.jpg)
Kesimpulan:
Klaim PPKM Darurat upaya pemerintah untuk mengagalkan perayaan Iduladha adalah salah. Faktanya, kebijakan PPKM Darurat diambil karena kasus Covid-19 meningkat tajam dan tingkat keterisian rumah sakit hampir 100 persen.
Informasi ini jenis hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading contentdibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] PPKM Darurat Upaya Pemerintah untuk Menggagalkan Perayaan Hari Raya Iduladha? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/MISLEADING%20CONTENT(162).png)
Referensi:
1.https://archive.fo/nCCEJ
2.https://regional.kontan.co.id/news/akui-rs-di-jakarta-kolaps-anies-banyak-warga-yang-tidak-dapat-perawatan-covid-19
3.https://www.cnbcindonesia.com/news/20210706171915-16-258747/ri-makin-darurat-corona-begini-data-hari-ini
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016