Akun facebook Zulkiflimas Zoel membagikan narasi ini pada 13 Maret 2021. Berikut narasi nyang diunggahnya.
"Genosida
Banyak yang malas buka link, jadi singkatnya menurut Kontan efek AstraZeneca ????'Pembekuan Darah' ,, pantas mati jantung kena hajar, kalau nggak sarap otak kayak pfizer,, jangka panjang barangkali infertilitas, kombi-kombi ini sangat mantap sekali kawan ????????
Memang tujuan utama vaksin mRNA adalah depopulasi dan memandulkan penduduk. Sepertinya Sinovac tidak separah Pfizer, Moderna, AstraZeneca yang memang ketiganya Big Pharma antek globalis cabal."
![[Cek Fakta] Vaksin AstraZeneca Menyebabkan Pembekuan Darah dengan Tujuan Genosida? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/gjyiyyyyyyy.jpg)
Penelusuran:
Dari hasil penelusurann tim cek fakta medcom, klaim vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah dengan tujuan genosida adalah salah. Faktanya, WHO menegaskan tidak ada hubungan antara pembekuan darah dengan vaksin.
Dilansir cnnindonesia.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) buka suara setelah adanya laporan kasus penggumpalan darah usai disuntik vaksin corona AstraZeneca di sejumlah negara Eropa. Beberapa negara Eropa, Denmark, Austria, dan Islandia memutuskan menghentikan pemberian vaksin tersebut. WHO menegaskan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Badan kesehatan PBB itu juga mengatakan bahwa dari 260 juta dosis vaksin corona yang telah diberikan di seluruh dunia, belum ada kematian yang terkait dengan suntikan Covid-19.
![[Cek Fakta] Vaksin AstraZeneca Menyebabkan Pembekuan Darah dengan Tujuan Genosida? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/etrtyrtyyu.jpg)
Dilansir detik.com, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksin AstraZeneca memicu pembekuan darah. Hal ini sesuai dengan pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh European Medicines Agency (EME).
"Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin, dan golongan lainnya di negara yang menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca," kata Wiku.
Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus memonitor perkembangan vaksin dan pandemi COVID-19 di dunia. Penggunaan vaksin AstraZeneca natinya akan tetap dimonitor oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan komisi nasional terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
![[Cek Fakta] Vaksin AstraZeneca Menyebabkan Pembekuan Darah dengan Tujuan Genosida? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/jguyttttt.jpg)
Kesimpulan:
Klaim vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah dengan tujuan genosida adalah salah. Faktanya, WHO menegaskan tidak ada hubungan antara pembekuan darah dengan vaksin.
Informasi ini jenis hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Vaksin AstraZeneca Menyebabkan Pembekuan Darah dengan Tujuan Genosida? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/MISLEADING%20CONTENT(91).png)
Referensi:
1.https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210312204856-134-616905/who-buka-suara-soal-pembekuan-darah-vaksin-astrazeneca
2.https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5491203/satgas-tidak-ada-indikasi-vaksin-astrazeneca-picu-pembekuan-darah
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News