Maskapai perbanbangan Qantas, Jetstar, dan Virgin Australia mengeluarkan aturan khusus bagi pengguna Galaxy Note 7 karena dianggap bisa membahayakan penerbangan.
Bukan berarti smartphone flagship Samsung ini tidak boleh masuk pesawat, tiga maskapai penerbangan tersebut melarang pengguna Galaxy Note 7 untuk mengisi ulang daya selama penerbangan berlangsung. Selain itu, ponsel Galaxy Note 7 juga tidak boleh terhubung ke port USB yang ada di dalam pesawat, serta harus selalu dimatikan selama penerbangan berlangsung.
Qantas, Jetstar, dan Virgin Australia juga mengatakan, penerapan aturan tersebut bukan merupakan instruksi pemerintah Australia. Kepada Reuters, ketiga maskapai tersebut mengatakan peraturan tersebut dikeluarkan sebagai tindakan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan selama penerbangan, mengingat cukup banyaknya kasus Galaxy Note 7 yang meledak secara tiba-tiba.
Qantas, Jststar, dan Virgin Australia merupakan tiga maskapai pertama di dunia yang menerapkan aturan khusus bagi ponsel Galaxy Note 7. Sebelumnya, badan penerbangan Amerika Serikat (FAA) juga diberitakan tengah mendiskusikan apakah Galaxy Note 7 harus dilarang dalam penerbangan. Namun hingga saat ini FAA masih belum memberikan keputusan.
Galaxy Note 7 merupakan ponsel flagship terbaru Samsung yang baru saja dirilis bulan Agustus kemarin. Dalam peluncurannya, Galaxy Note 7 memang tampil sangat menarik karena memiliki fitur dan spesifikasi yang lebih baik dari versi sebelumnya.
Namun, karena insiden meledaknya baterai pada ponsel ini, Samsung harus menarik lebih dari 2,5 juta Galaxy Note 7. Ada juga yang menyebutkan bila insiden ini merupakan kado manis bagi Apple yang akan merilis iPhone 7 malam ini.
Di Indonesia sendiri, berbagai situs e-commerce telah menghentikan sesi pemesanan ponsel Galaxy Note 7. Samsung Electronics Indonesia bahkan menawarkan kompensasi, untuk semua pelanggan yang telah memesan Galaxy Note 7.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
