Samsung ingin menukar dan menarik kembali Galaxy Note 7.
Samsung ingin menukar dan menarik kembali Galaxy Note 7.

Baterai Meledak, Samsung akan Ganti Lebih dari 2,5 Juta Galaxy Note 7

Ellavie Ichlasa Amalia • 03 September 2016 14:15
medcom.id: Setidaknya 35 Galaxy Note 7 terbakar saat sedang mengisi baterai. Hal ini memaksa Samsung untuk menunda pengiriman dari produk terbarunya itu. 
 
Perusahaan asal Korea Selatan tersebut akan menggantikan ponsel yang ada di tangan konsumen, di penjual dan sedang dalam perjalanan untuk di jual, kata Samsung kemarin.
 
Mashable menyebutkan, sulit untuk mengukur kerugian Samsung akibat hal ini. Namun, kerugian terbesar Samsung adalah rusaknya citra mereka. Memang, perusahaan lain seperti Apple, misalnya, juga pernah menarik kembali produknya, tapi Samsung belum pernah menarik kembali produknya.

Samsung menolak untuk berkomentar terkait jumlah kerugian finansial yang mereka tanggung akibat penarikan kembali Galaxy Note 7 ini. Mereka hanya menyebutkan, kerugian mereka tidak sedikit. Sekitar 2,5 juta Galaxy Note 7 telah terjual dan Counterpoint Research memperkirakan, sebanyak 3 juta lainnya telah dikirimkan.
 
"Satu hal menyedihkan adalah banyaknya unit yang terlibat," kata Koh Dong-jin, President dari Samsung Mobile Communications Business kata sebuah konferensi pers, menurut CNNMoney. Setelah Samsung mengumumkan penundaan pengiriman pada hari Kamis, valuasi perusahaan Samsung langsung turun USD7 miliar (Rp92,4 triliun).
 
Kejadian ini akan memberikan pengaruh besar pada Samsung secara keseluruhan, mengingat divisi mobile berkontribusi lebih dari 50 persen dari keuntungan yang mereka dapatkan. Dari Januari hingga Juni, keuntungan Samsung adalah USD14.4 miliar (Rp190 triliun) dan divisi mobile memberikan kontribusi sebesar 54 persen.
 
Penarikan kembali dan penundaan pengiriman Galaxy Note 7 dapat membuat Samsung merugi USD1.34 miliar (Rp17,7 triliun), menurut perhitungan Credit Suisse, lapor Reutres. Credit Suisse memperkirakan, tahun ini, Samsung akan mendapatkan keuntungan sebesar USD27.96 miliar (Rp369 triliun). Hal ini berarti, penarikan kembali Galaxy Note 7 ini dapat membuat Samsung kehilangan 5 persen dari total keuntungan yang mereka dapatkan.
 
Namun, perkiraan tersebut adalah skenario terburuk. Dengan menukar ponsel yang telah beredar, Samsung dapat menggunakan kembali komponen yang pada ponsel itu. Meskipun penyebab ledakan ini masih belum diketahui, kemungkinan, hal ini hanya disebabkan kesalahan pada baterai.
 
Untungnya, kejadian ini terjadi hanya 2 minggu setelah Samsung meluncurkan Galaxy Note 7.
 
"Karena kejadian ini terjadi tidak lama setelah diluncurkan, hal ini tidak akan menyebabkan kerugian besar pada Samsung secara keuangan," kata Research Director, Counterpoint Research, Jeff Fieldhack pada Mashable.
 
Mengganti semua unit ponsel yang telah dikirimkan memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi dengan ini, Samsung dapat menenangkan pikiran konsumen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan