Ada alasan di balik penyebab orang ingin berbondong-bondong berwisata. Setidaknya ada lima hal yang menjadi tren wisata selama setahun terakhir di 2019.
1. Mengutamakan kenyamanan
Selama 2019, kenyamanan adalah raja bagi konsumen, dan teknologi telah menjadi fasilitator hebat di bidang ini. Dalam Survei Wawasan Perjalanan Konsumen 2018, sebanyak 69 persen responden menyebutkan kenyamanan sebagai aspek terpenting ketika memesan liburan mereka.Baik pemesanan melalui penyedia akomodasi secara langsung atau agen perjalanan online (OTA). Kemudahan pemesanan berada di garis depan dalam benak konsumen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Mereka yang memesan melalui OTA melihat semua fasilitas yang tersedia sebagai pengaruh besar keputusan. Ada pertimbangan dari uang yang dikeluarkan dengan fasilitas yang akan didapatkan tersebut.
Teknologi telah menciptakan pengalaman pemesanan pelanggan yang sempurna. Juga sebagai alat penelitian yang komprehensif, menghasilkan budaya kenyamanan pemesanan.
2. Wisata eksperimental
Konsumen tidak lagi senang hanya menerima pesan umum dan layanan dari penyedia wisata, mereka menginginkan pengalaman yang memperkaya dan otentik. Contohnya, mengalami tempat-tempat dan budaya baru, sebagai faktor paling berpengaruh dalam keputusan mereka untuk berlibur.3. Kemewahan yang terjangkau
Teknologi tidak hanya membuat perjalanan pemesanan menjadi proses yang tidak terlalu menegangkan, tetapi juga mengganggu pasar tradisional. Meningkatnya jumlah akomodasi dan agen yang tersedia untuk pelancong, ditambah dengan peningkatan daya beli, telah memberdayakan konsumen untuk mencari harga yang terjangkau.Ini adalah kemewahan murah dan itu telah memberdayakan konsumen untuk memutuskan, kapan opsi kemewahan layak diambil dengan merelakan uang tunai tambahan.
4. Personalisasi dalam perjalanan
Wisatawan tidak puas hanya dengan merencanakan dan memesan liburan untuk diri mereka sendiri. Mereka juga ingin mengalami destinasi dengan kenyamanan mereka sendiri.
Jadi, liburan yang mereka beli harus fleksibel dan disesuaikan dengan keinginan mereka. Masih ada ketergantungan pada agen perjalanan dan penyedia akomodasi, tetapi wisatawan menginginkan pesan di setiap perjalanan yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
5. Pariwisata yang bertanggung jawab
Tumbuhnya hati nurani para pelancong telah menghadirkan peluang baru bagi operator soal tanggung jawab diri bagi lingkungan. Penyedia wisata dapat memanfaatkan lebih banyak minat dan kesadaran traveler terhadap dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari perjalanan mereka.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)