Namun, ada 10 toko buku di dunia yang didesain sangat cantik dan menawan hati. Dijamin siapa pun yang berkunjung akan betah berlama-lama di dalamnya.
1. Livraria Lello, Porto
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bangunan ini merupakan bekas perpustakaan Chardron yang dibangun pada pergantian abad ke-19. Ruangannya dipenuhi gaya art nouveau yang didominasi tangga melengkung dengan ukiran kayu hias guna menyesuaikan dengan panel dinding yang rumit. Terdapat pula jendela kaca dengan motif tumbuhan dan langit-langit kaca yang menggambarkan monogram sang pendiri toko, José Lello.
2. El Ateneo, Buenos Aires

Toko buku ini awalnya dibangun sebagai gedung teater Grand Splendid pada 1919. Kemudian diubah fungsinya menjadi bioskop pada 1929, dan kini menjadi toko buku. El Ateneo menarik minat para pembaca buku karena tata ruangannya yang dramatik dan koleksi buku cukup lengkap.
Siapa pun mungkin akan merasa seolah bukan sedang berada di dalam toko buku. Sebab, langit-langit ruangan dihiasi karya seni memukau. Terdapat juga ornamen ukiran dan tirai panggung mewah berwarna merah yang tetap mempertahankan kemegahan aslinya.
3. Libreria Acqua Alta, Venesia

Libreria Acqua Alta diterjemahkan sebagai "high water bookshop." Pada saat Venesia kebanjiran, dengan ketinggian air satu hingga dua kaki dan gedung-gedung terapung, Libreria Acqua Alta tetap buka. Ini menjadi daya tariknya. Seperti yang tampak pada foto yang diambil oleh Justine Kibler pada November 2013. Karena berada di bantaran kali, hal ini membuat para staf harus bekerja ekstra. Pemilik toko bersepatu boot harus memindahkan buku-bukunya dari lantai ke rak-rak buku yang lebih tinggi demi menghindari terjangan banjir.
4. Librairie Avant-Garde, Nanjing

Toko buku ini disebut yang paling indah di seantero Tiongkok. Librairie Avant-Garde dibangun di dalam sebuah taman bekas lahan parkir pemerintah, sekaligus tempat berlindung dari serangan bom pada masa perang dunia. Untuk menemukan jalan di dalam ruang bawah tanah berukuran 4 ribu meter persegi di bawah stadion Wutishan, para pengunjung harus mengikuti garis penunjuk jalan berwarna kuning. Di dalamnya terdapat replika patung Rodin, The Thinker, dan bait-bait sastra terkenal yang terukir di setiap pilar.
5. El Péndulo, Mexico City

Cabang toko buku Pendulo di Meksiko ini menawarkan cara budidaya tanaman untuk menghindari panasnya kota Meksiko. Pelanggan dapat menikmati keasrian tanaman saat berkunjung ke toko buku dua lantai, atau sekadar duduk di kafe untuk mendengarkan musik. Pada 2013, jaringan toko buku ini merayakan ulang tahun ke-20 dengan melepas seribu buku yang dicap pesan bertuliskan "Buku ini gratis. Baca dan kembalikan pada tempatnya."
6. Polare, Maastricht

Pada tahun 2006, arsitek Merkx+Girod (sekarang dikenal sebagai Merk X) mengubah Gereja Dominican di Belanda yang dibangun pada abad ke-13, menjadi toko buku Polare. Berbeda dengan perpustakaan lain yang tampak menjemukan, desain interior Polare merupakan perpaduan kubah klasik dengan rak buku modern.
7. Bart's Books, California

Bart Books menyebut dirinya sebagai "toko buku luar ruangan terbesar di dunia." Toko buku ini didirikan pada tahun 1964 oleh Richard Bartinsdale. Saat ini, toko tersebut memiliki jumlah buku hampir 1 juta.
8. Shakespeare & Company, Paris

Menampilkan kutipan dari penyair legendaris WB Yeates, Shakespeare & Company adalah sebuah tempat yang lebih dari sekadar menjual buku. Toko buku ini dikenal setelah para penulis beken seperti Ezra Pound, Ernest Hemingway, dan James Joyce datang berkunjung. Dibuka pada 1951 oleh seorang pria Amerika, George Whitman, dan dikelola oleh putrinya, Sylvia, sampai kematiannya pada tahun 2011. Toko buku itu juga menjadi tempat berkumpul para penulis Beat Generation seperti Allen Ginsberg dan William S Burroughs.
9. Corso Como, Milan

Tersembunyi di balik fasad sederhana, Corso Como didirikan pada 1991 oleh mantan pemimpin redaksi Vogue Italia, Carla Sozzani. Dia membawa selera fashion ke ruangan yang mengombinasikan antara buku, desain interior pertokoan dengan kafe, hotel, dan taman di bagian atap. Toko buku ini merupakan percampuran sempurna antara seni, arsitektur dan tema mode dengan sentuhan mebel berkelas untuk menciptakan kesan mewah khas Milan.
10. Honesty Bookshop, Hay-on-Wye

Kota kecil di Wales, Hay-on-Wye, merupakan magnet bagi pencinta buku dan festival sastra. Toko ini didirikan pada 1988. Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pada tahun 2001 menyebutnya sebagai "the Woodstock of the mind." Lebih dari 30 toko buku beradadi jalan-jalan sempit, tapi yang paling mencolok adalah satu set rak di lapangan kastil Norman.
Keberadaan toko buku memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat membaca. Sebuah toko buku dengan koleksi buku lengkap dan tata ruang yang memukau, akan membuat orang tertarik datang.
Membaca Buku, Wawasan Bertambah Luas
Membaca buku tentu saja sangat bermanfaat. Anda akan mendapatkan pengetahuan baru dan wawasan pun bertambah. Kegemaran membaca buku perlu dipupuk sejak dini. Dimulai dari diri Anda, kemudian akan menular ke lingkungan dan keluarga, terutama anak.
Membangun kegemaran membaca pada anak penting dilakukan. Sebab, anak yang suka membaca akan tumbuh lebih cerdas dan berkarakter. Bayangkan, jika semua generasi muda bangsa Indonesia gemar membaca buku, maka akan muncul penerus bangsa yang berkarakter dan berwawasan luas.
Sayangnya, saat ini minat baca masyarakat masih rendah. Indonesia menduduki peringkat 60 dunia dalam hal kegemaran membaca buku. Minimnya minat baca dipengaruhi sejumlah faktor, seperti mahalnya harga buku dan terbatasnya akses mendapatkan buku. Masyarakat yang tinggal di pelosok kesulitan memeroleh buku karena distribusi yang tidak merata.
Akibatnya, anak-anak di daerah kehilangan kesempatan memperluas wawasan dan pengetahuan. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus berbuat sesuatu. Melalui gerakan #BukuUntukIndonesia, Anda dapat terlibat dalam penyediaan akses buku untuk anak-anak Indonesia.
Awali langkah kebaikan Anda dengan mengunjungi tautan www.BukuUntukIndonesia.com. Klik tombol "berbagi" di website Buku Untuk Indonesia. Kemudian, Anda akan diarahkan ke halaman Blibli.com untuk memilih paket berbagi yang diinginkan.
Dengan berbagi minimal Rp100 ribu saja Anda sudah berpartisipasi untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Nantinya, dana yang terkumpul melalui gerakan #BukuUntukIndonesia akan dikonversi menjadi buku dan disalurkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)