"Inspirasi lukisan papa saya memang wanita. Hal itu tak lain karena beliau begitu menghormati ibunya. Papa saya berada di dalam perut ibunya sekitar 11 bulan, dan nenek saya melahirkan di kamar mandi," kata Mario Blanco, putra Antonio saat dijumpai Metrotvnews.com.
Sekitar 150 karya tersimpan rapi di museum Don Antonio Blanco. Karya-karya itu, hampir semuanya berwujud perempuan, dan banyak di antaranya tidak mengenakan busana.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

"Banyak yang melihat karya papa saya sebagai pornografi. Padahal, pornografi itu adanya di otak, bukan di lukisan. Lukisan papa saya adalah murni seni," tambah Mario.
Museum Don Antonio Blanco terletak di Jalan Panestanan, Ubud, Bali. Pertama kali masuk, kita akan langsung disambut potret sang maestro yang dipajang sejajar dengan pintu masuk.
"Antonio Blanco adalah sahabat Raja Ubud. Beliau pernah berjanji kepada raja untuk mempromosikan Bali. Itu tak lain karena jiwanya sangat Bali, beliau 47 tahun tinggal di sini (Bali)," terang Mario.
Antonio juga menjadi salah satu sahabat karib Presiden pertama RI Soekarno. Ada satu lukisan yang didedikasikan untuk Sang Presiden, tapi gagal diberikan.

"Makanya diberi judul Lukisan yang Tak Pernah Tersampaikan. Yang dilukis adalah pacar Bung Karno, orangnya sangat cantik. Dia penari, saat ini usianya 65 tahun dan masih cantik," jelasnya.
Antonio Blanco menemukan Ubud sebagai sumber inspirasi setelah menjelajahi berbagai daerah di dunia. Hingga akhir napasnya di Bali, dia tetap dikenang karena jasanya memperkenalkan Ubud ke dunia internasional lewat karya-karyanya.
Museum Don Antonio Blanco diresmikan pemerintah Indonesia pada tahun 2000. Tak hanya beroperasi sebagai pusat seni, museum yang telah menerima sejumlah penghargaan ini juga menjadi tempat konservasi burung-burung langka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)