Ruang tamu tempat Paus Yohanes Paulus II menerima kolega yang ingin berbincang dengannya saat bermalam di Ritapiret. (Foto: Arthurio Oktavianus)
Ruang tamu tempat Paus Yohanes Paulus II menerima kolega yang ingin berbincang dengannya saat bermalam di Ritapiret. (Foto: Arthurio Oktavianus)

Kamar Paus di Ritapiret Maumere

Rona wisata
Arthurio Oktavianus Arthadiputra • 28 Juni 2020 13:56
Maumere: Vatikan dan Flores pernah tak berjarak, dengan titik temu berupa sebuah kamar yang ditempati oleh Karol Jozef Wojtyla yang lebih dikenal sebagai Paus Yohanes Paulus II dan kini telah bergelar Santo.
 
Tepatnya pada 11-12 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II yang saat itu menjadi petinggi Katolik ke-264, menjejak di tanah Flores dan menghabiskan malam di asrama para calon biarawan, Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Maumere.
 
Sosok yang paling dihormati umat Katolik seluruh dunia itu, memilih Flores menjadi tempat menghabiskan waktu beristirahat semalam, dibandingkan empat kota lain yakni: Jakarta, Yogyakarta, Medan dan Timor Timur yang waktu itu masih menjadi bagian dari Indonesia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kamar tempat menginap Paus asal Polandia yang selalu mencium tanah yang didatanginya pertama kali di setiap negara sebagai tanda hormat dan cinta terhadap negara tersebut, kini menjadi tempat wisata rohani dari pengunjung yang berasal dari mana saja.
 
Kamar Paus di Ritapiret Maumere
(Kamar sederhana tempat Paus Yohanes Paulus II beristirahat di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret saat lawatannya ke Pulau Flores. Foto: Arthurio Oktavianus)

Ritapiret tempat sakral

Bangunan seminari tinggi di Ritapiret berada di lahan seluas enam hektar. Dimiliki oleh Misionaris Ordo SVD (Serikat Sabda Allah), lokasi bangunan berada di Desa Nita, Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur.
 
Nama Ritapiret berasal dari bahasa penduduk setempat (Sikka). “Rita” merupakan nama satu jenis pohon yang tumbuh di sana, “Piret” memiliki arti sakral atau keramat. Menurut cerita, tempat itu sangat dikeramatkan oleh para penduduk.
 
Tertanggal 8 September 1955, tempat sakral itu mewujud dalam bentuk bangunan Ritapiret, yang dipenuhi oleh para penggembala manusia dan sudah menjalankan tugasnya di segala penjuru daerah. Pengembala yang berasal dari tempat agung, indah dan sakral.
 
Kamar Paus di Ritapiret Maumere
(Gambar Paus Yohanes Paulus II beserta plakat yang ditandatanganinya yang tersimpan di dinding ruang pengunjung Ritapiret. Foto: Arthurio Oktavianus)

Vatikan semalam

Julukan tersemat untuk Flores usai Paus menginap di Ritapiret. “Vatikan semalam” menempel abadi dan menyeruak harum dari satu kamar di asrama pembibitan imam praja yang akan berkarya di wilayah Gereja Nusa Tenggara Timur ini. 
 
Tak mewah! Kamar tidur sederhana yang hingga sekarang masih terjaga bersih dan tak merubah tempat seperti saat Paus Yohanes Paulus II menginap, hanya terisi satu tempat tidur busa dengan dua meja duduk yang disimpan di samping kanan dan kiri. Permadani berbulu lembut menjadi alas lantai kamar.
 
Satu ruangan di luar kamar tidur dengan permadani sama seperti dalam kamar, berfungsi sebagai ruang tamu, tempat Paus menerima kolega yang ingin berbincang dengannya. Ruangan yang sangat rapi tata letak furniturnya.
 
Banyak orang mengunjungi Ritapiret untuk melihat seperti apa kamar yang pernah ditempati Paus dan berdoa. Mencoba ‘berdialog’ dengan Santo yang semasa hidupnya mengalami tiga kali sasaran rencana pembunuhan. Dalam kamar bersih, sederhana namun menenteramkan dan tenang saat masuk ke dalamnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif