Dikutip dari Los Angeles Times, keunikannya bukan hanya di dalam flek lezat dari dark chocolate atau rasa gurih manis dan asin dari topping kacang. Akan tetapi, ada pada roti pisang itu sendiri.
Roti yang penuh dengan pisang, membuat roti menjadi tidak terlalu manis, tidak padat, dan tidak mengembang. Sebaliknya, rasanya hampir seperti krim puding pisang tetapi dengan remah-remah bahan kue.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketika bertanya pada Gordon bagaimana dia melakukannya, dia mencondongkan tubuh seperti dia punya gosip yang menarik dan berkata, "Ini vegan." Anda pasti akan terkejut. Sebab biasanya, roti dibuat dari bahan-bahan non-vegan.
Namun bagi Anda yang bukan vegan, mengonsumsi makanan yang telah mengembangkan banyak resep makanan penutup nabati, tetap bisa menjadi pilihan menu lezat. Pada saat mencobanya, Anda akan menyadari bahwa makanan versi vegan tidak hanya terlihat cantik, tetapi juga bisa terasa enak.
Roti pisang ini membuktikannya. Mungkin Anda selalu lebih suka kue pisang berbasis minyak daripada yang mentega. Gordon melangkah lebih jauh dengan menghilangkan telur.
Pisang tumbuk yang matang merekatkan bahan-bahan yang dipanggang, dengan baik dan ragi kimia, baking powder, dan baking soda, cukup mengangkat adonan untuk mencegahnya menjadi berat bagaikan seberat batu bata. Tanpa telur, roti yang dihasilkan mengembangkan rasa pisang yang lebih intens tanpa risiko mengering.
Untuk versi terbaik, gunakan pisang yang matang agak berwarna hitam. Pisang seperti ini akan lebih menyatu dengan cairan dan bisa ditumbuk dengan mudah sekaligus memberikan rasa pisang terbaik.
Selain itu, kombinasi cokelat pahit Gordon yang membuat seluruh roti menjadi berbintik-bintik, ditambah dengan remah kacang di atasnya, menjadikan roti ini benar-benar istimewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)