Sebetulnya festival itu merupakan sebuah bentuk inisiatif dari masyarakat untuk melestarikan hewan langka tersebut. Maka itu digelarlahsemacam konservasi macan tutul salju bekerja sama dengan beberapa lembaga penyelamat hewan seperti Jigme Dorji National Park (JDNP) dan Nature Recreation and Ecotourism Division (NRED).
Upaya itu pun mendapatkan tanggapan positif dari Snow Leopard Conservancy (SLC). Mereka lalu menyatukan festival dengan inisiatif berbasis konservasi, tentunya guna menciptakan kesadaran tentang pentingnya konservasi. Serta, membangun persepsi dan sikap untuk menciptakan keharmonisan antara manusia dan hewan. Dampak lainnya adalah membawa peluang bagi mata pencaharian yang berkelanjutan dan mempromosikan budaya mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Festival yang bertemakan pendekatan kepada hewan punah itu juga diisi dengan beberapa tarian, lagu-lagu rakyat, dan olahraga tradisional seperti Khuru (memanah). Festival yang dimulai pada 2013 itu kemudian disahkan oleh pemerintah setempat sebagai acara tahunan. (Tourism.gov.bt)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(PRI)