Gabriela Karen Fernanda merupakan satu di antara segelintir perempuan yang menjadi barista. Dara yang akrab disapa Gaby itu sempat viral di media sosial karena paras cantik dan kepiawaiannya meracik kopi.
Menekuni profesi barista sejak 2017, Gaby mengalami banyak suka duka. Tantangan yang paling dirasakannya ialah menghadapi pelanggan yang kerap meremehkan kemampuannya hanya karena ia perempuan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Banyak yang memandang sebelah mata, bisa enggak sih melakukan pekerjaan ini, karena ini kan pekerjaannya laki-laki," ujar Gaby, ditemui di Indonesia Coffee & People Festival 2020, di Hallf Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Februari 2020.
Bahkan, ada satu kejadian yang membekas dalam ingatannya, yaitu ketika seorang pelanggan menegur dan memintanya agar berhenti menjadi barista.
"Sering diremehin orang, 'Sudah deh mbak, di kasir saja pegang mesin.' Iya, ada yang sampai sekurang ajar itu," tutur gadis yang menjadi barista di Dua Coffee ini.
Menghadapi tingkah polah pelanggan, Gaby hanya bisa bersabar. Perilaku tak beretika itu menurutnya tidak perlu dibalas. Apalagi Gaby pun tidak mengenal pelanggan tersebut.
Untuk membalas pandangan yang meremehkan tersebut, Gaby cukup memberinya kopi dengan kualitas terbaik. "Jadi kita tunjukkan saja. Kami kasih kopi. Elo suka atau enggak. Kalau suka, ya malu sendiri saja," tutur Gaby.
Meski kerap diremehkan, Gaby tetap senang menjadi barista. Dia juga terus mengasah kemampuan dan menambah wawasan karena tren kopi cepat berubah.
"Puji Tuhan masih passion hingga sekarang. Kalau sedang jenuh, introspeksi diri saja. Apakah pekerjaan ini banyak bikin bahagia atau tidak. Kalau bikin bahagia, berarti masih passion," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)