Kerap orang-orang Prancis membuat Spit Cake, atau dalam bahasa sana dikenal dengan Gâteau à la broche. Kue ini pertama kali dibawa ke Prancis oleh tentara Napoleon Bonaparte setelah berperang di Rusia.
Sebagai pengingat, kekalahan dalam perang tidak selalu buruk. Buktinya para tentara Napoleon Bonaparte membawa pulang resep kue tersebut ke Prancis. Dan, 200 tahun kemudian, membuat spit cake khas Prancis ini menjadi sebuah tradisi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Joseph Loste, pemimpin Brotherhood of the Cake on a Spit di Arreau, Prancis, menjelaskan sejarah dari spit cake ini. Ia mengatakan bahwa membuat kue ini merupakan tradisi yang telah dilestarikan selama berabad-abad, tepatnya ketika para tentara pasukan Napoleon kalah usai berperang dari Rusia.
“The Brotherhood sudah membuat kue ini selama hampir 20 tahun. Setiap orang mempunyai tugasnya masing-masing. Mulai dari memutar adonan, membuat adonan, dan memanggang adonan,” ujar Loste kepada Great Big Story.

Joseph Loste, pemimpin Brotherhood of the Cake on a Spit di Arreau, Prancis. (Foto: Great Big Story)
Dalam membuat adonan, Loste dan timnya membutuhkan 120 telur, 3 kg butter, 3 kg gula, 3 kg tepung, 2 liter rum dan satu gelas penuh liquor.
“Untuk membuat kue ini, membutuhkan waktu empat sampai lima jam karena satu kue membutuhkan waktu satu jam untuk memanaskan cetakan. Sambil memanaskan cetakan, orang lainnya akan membuat adonan,” kata Loste.
“Setelah satu jam, barulah mulai tuang adonan ke cetakan satu lapis demi satu lapis sambil diputar terus selama sekitar empat jam atau sampai adonan habis. Meskipun harus terus memutar adonan sampai berjam-jam, hal itu tidak membuat saya merasa lelah,” ujar Loste.
Dalam satu tahun, Loste dan teman-temannya tersebut bisa memuat sampai 50 spit cake. Kue ini menjadi salah satu hidangan yang harus ada dalam setiap acara keluarga.
"Saya merasa senang ketika membuat kue ini, terutama karena saya merasa, melalui kue ini saya bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Tentunya dengan mengajarkan nilai-nilai tradisi kepada mereka yang masih muda ketika mengunjungi toko kami,” tutup Loste.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)