Perayaan Maulidi di Afrika Timur. Foto: Magical Kenya
Perayaan Maulidi di Afrika Timur. Foto: Magical Kenya

Maulidi, Perayaan Maulid Nabi ala Warga Afrika Timur

Rona wisata
Dimas Prasetyaning • 12 Januari 2015 16:08
medcom.id, Jakarta: Peringatan Maulid Nabi juga diperingati oleh muslim di kota kecil yang terletak di pesisir Afrika Timur. Warga Kota Lamu memiliki perayaan Maulidi yang lebih kita kenal dengan Maulid Nabi.
 
Setahun sekali, warga Kota Lamu memperingati kelahiran Nabi Muhammad selama bulan ketiga berdasarkan kalender muslim. Perayaan Maulidi itu diisi dengan berbagai upacara keagamaan, meliputi pembacaan doa di malam hari, renungan malam yang disertai dengan nyanyi-nyanyian atau puji-pujian kepada Nabi Muhamad, serta menceritakan sejarah hidup dan prestasi Nabi Muhamad.
 
Kegiatan tersebut dilaksanakan di alun-alun Masjid Riyadha yang menjadi tempat pelaksanaan keagamaan. Di alun-alun tersebut juga diadakan berbagai kegiatan yang berkenaan dengan perayaan Maulidi. Perayaan tersebut antara lain, tarian tradisional yang disebut Goma.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tarian Goma merupakan sebuah tarian yang melibatkan sekelompok laki-laki mempersenjatai diri dengan pedang tradisional Arab. Mereka saling menggelar perkelahian tiruan dengan ketukan drum. Uniknya mereka menggunakan sandal sebagai tameng dalam perkelahian tiruan tersebut.
 
Kemudian, perayaan ini dimeriahkan dengan adanya balapan keledai. Joki-joki lokal di Lamu sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Mereka menghabiskan sepanjang tahun mengasah keterampilan untuk mengendarai keledai.
 
Keledai merupakan hewan yang sangat dihargai. Binatang pembawa barang dan kendaraan di padang pasir ini digunakan sebagai mas kawin atau mahar di Lamu.
 
Pada hari terakhir perayaan Maulidi, semua warga Lamu berkumpul di pemakaman untuk memanjatkan doa, setelah itu mereka berkumpul untuk mengelilingi kota dengan bernyanyi dan menari.
 
Bagi para pengunjung yang datang ke kota ini dipersilakan untuk menonton dan menikmati perayaan Maulidi, tetapi harus menghormati adat-istiadat setempat. Karena Warga di kota ini sangat taat dengan budaya dan warisan mereka. (Lonelyplanet & magicalkenya)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(PRI)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif