Dilansir dari Healthline, memiliki teman khayalan sering dikaitkan dengan skizofrenia, sebuah gangguan mental yang membuat seseorang mengalami halusinasi, delusi atau waham.
Namun, Timothy J. Legg, PhD, PsyD dalam "What to Know About Imaginary Friends" mengatakan memiliki teman khayalan dan skizofrenia ternyata tidak ada kaitannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Skizofrenia biasanya tidak menunjukkan gejala sampai seseorang berusia antara 16 dan 30 tahun. Dan kalau pun ada Skizofrenia onset anak, ini jarang terjadi dan sulit didiagnosis. Ketika hal itu terjadi, biasanya terjadi setelah anak berusia 5 tetapi sebelum 13 tahun.
Beberapa gejala skizofrenia pada masa kanak-kanak meliputi:
-paranoia-perubahan mood
-halusinasi, seperti mendengar suara atau melihat sesuatu
-perubahan perilaku yang mendadak
Sementara gejala skizofrenia dan teman khayalan sering berbeda dan terpisah, ada kondisi mental dan fisik lainnya yang mungkin memiliki kaitan.
Penelitian pada 2006, misalnya, menemukan bahwa anak-anak yang terus mengembangkan gangguan disosiatif memiliki kemungkinan yang jauh lebih tinggi untuk memiliki teman khayalan. Gangguan disosiatif adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang terputus dari kenyataan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dewasa dengan sindrom down memiliki tingkat yang lebih tinggi memiliki teman khayalan dan lebih cenderung membuat teman-teman khayalannya terus ada menjadi dewasa.
Kapan harus ke dokter?
Sering kali, teman khayalan tidak berbahaya dan normal. Tetapi jika Anda yakin anak Anda mengalami sesuatu yang lebih dari itu, temui dokter untuk mengatasinya.Kapan saja perilaku dan suasana hati anak Anda berubah secara dramatis atau mulai membuat Anda khawatir, hubungi dokter anak Anda atau profesional kesehatan mental untuk menenangkan pikiran Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)