(Foto: Shutterstock)
(Foto: Shutterstock)

Darah Haid Bisa Jadi Petunjuk Kesehatan Perempuan

Rona tips kesehatan
Torie Natalova • 23 Oktober 2016 13:28
medcom.id, Jakarta: Menstruasi atau haid normalnya terjadi setiap bulan pada perempuan. Bila Anda tidak hamil, dinding rahim akan luruh sesuai siklusnya, inilah yang menyebabkan keluarnya darah dari organ genital perempuan.
 
Menurut dokter kandungan Sara Twogood, cobalah untuk melihat apakah haid Anda tergolong normal atau tidak. Misalnya, dengan menghitung berapa banyak pembalut yang dipakai, apakah darah yang keluar sedikit atau banyak, berapa lama haid Anda, dan seberapa sering Anda haid dalam sebulan.
 
Memperhatikan hal-hal seperti ini bisa mencegah beragam penyakit yang umumnya menyerang perempuan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, apabila Anda tak pernah memperhatikan warna darah haid Anda, cobalah mulai sekarang untuk memperhatikannya. Karena, warna darah haid bisa menjadi indikator, apakah haid Anda masih akan berlangsung lama atau tidak.
 
1. Jika darah berwarna merah terang
 
Jika darah haid Anda berwarna merah terang, ini artinya aliran darah haid Anda baru saja dimulai dan kemungkinan besar akan semakin banyak seiring berjalannya hari. Bila Anda akan bepergian, pastikan membawa banyak pembalut.
 
2. Jika darah berwarna merah kecoklatan
 
Jangan panik jika melihat darah Anda berwarna coklat kemerahan atau cokelat gelap. Ini biasanya pertanda Anda sedang di akhir periode. Anda bisa mengganti pembalut yang lebih tipis atau kecil.
 
3. Jika aliran darah deras
 
Bila Anda mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari, kemudian di bulan berikutnya darah yang keluar lebih
 
sedikit dari sebelumnya, ada beberapa hal yang bisa terjadi. Salah satunya adalah penggunaan alat kontrasepsi hormonal baik itu IUD Mirena atau Skyla dan pil KB yang bisa mengubah-ubah aliran darah haid Anda, menjadi lebih deras atau melambat. Dr. Twogood juga mencatat, aliran darah yang deras terjadi pada perempuan yang mengalami gangguan makan.
 
Di samping itu, darah haid yang tiba-tiba menjadi banyak atau terjadi selama lebih dari seminggu bisa juga disebabkan oleh polip atau fibroid, jenis tumor jinak yang tumbuh di lapisan rahim.
 
4. Jika ada gumpalan darah
 
Terkadang, darah haid Anda sangat cair namun tak jarang ada juga gumpalan-gumpalan darah yang keluar. Gumpalan ini biasanya keluar di hari-hari terbanyak haid seperti hari pertama dan kedua. Ini terjadi ketika aliran darah Anda terlalu cepat untuk membangun pengencer darah.
 
Tak perlu panik jika gumpalan yang keluar kecil dan sedikit. Namun, jika gumpalan banyak dan besar diikuti kram yang parah, segera ke dokter untuk mengecek kemungkinan adanya polip atau fibroid. Alasan lain yang mungkin terjadi adalah PCOS atau sindrom ovarium polikistik, gangguan hormonal pada perempuan.
 
5. Jika Anda mengalami kram parah
 
Selama haid, tubuh Anda memproduksi bahan kimia yang disebut prostaglandin yang mendorong rahim berkontraksi dan mendorong apa yang ada di dalamnya. Tapi, kontraksi yang kuat secara singkat dapat mengambil paksa sedikit suplai darah ke daerah tersebut yang memicu rasa sakit.
 
Obat penghilang nyeri bisa digunakan untuk membantu meredakan sakit. Anda bisa mencoba menerapkan bantalan pemanas di bagian perut bawah atau punggung selama 20 menit.
 
6. Jika haid tidak teratur
 
Normalnya, siklus haid antara 28-35 hari. Bila siklus haid Anda tidak normal atau tak teratur, bisa menjadi tanda
PCOS, gangguan hormon yang dapat menyebabkan pembekuan atau gumpalan.
 
Darah terang atau bercak yang terjadi di antara waktu haid bisa terjadi karena beberapa alasan. Terkadang, penyebab
haid tak teratur adalah infeksi menular seksual seperti klamidia. Bercak darah juga bisa terjadi karena efek samping dari alat kontrasepsi atau polip.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DEV)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif