Anoreksia sebagian mungkin berkembang karena perfeksionisme. (Foto: Pixabay/Pexels)
Anoreksia sebagian mungkin berkembang karena perfeksionisme. (Foto: Pixabay/Pexels)

Gejala dan Cara Mengantisipasi Anoreksia

Rona kesehatan
Sunnaholomi Halakrispen • 05 September 2019 08:00
Anoreksia bisa dikategorikan sebagai masalah kesehatan yang serius. Untuk mengantisipasiya, ketahuilah dahulu gejala anoreksia. Salah satunya, penurunan berat badan secara drastis dan cepat.
 

Jakarta: Orang-orang dengan anoreksia nervosa mempertahankan bahkan mengembangkan ketakutan irasional untuk menambah berat badan. Hal tersebut selanjutnya membuat mereka menjadi sangat kurus.
 
Fenomena ini umumnya terjadi pada wanita dan anak perempuan, tetapi belakangan juga memengaruhi para pria. Bisa dimulai setelah perubahan hidup, peristiwa traumatis, atau keinginan untuk unggul dalam olahraga seperti senam atau lari lintas alam.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Anoreksia bisa dikategorikan sebagai masalah kesehatan yang serius. Tetapi, dengan dukungan dan perawatan yang tepat, orang dapat mengatasinya dengan baik.
 
Untuk mengantisipasiya, ketahuilah dahulu gejala anoreksia. Salah satunya, penurunan berat badan secara drastis dan cepat. Orang dengan anoreksia berusaha keras untuk menurunkan berat badan. Selain makan terlalu sedikit, biasanya juga berolahraga secara kompulsif atau minum pil diet.
 
Minum pil untuk buang air kecil dengan diuretik atau buang air besar dengan pencahar diyakini sebagai strategi tidak sehat untuk menurunkan berat badan. Cara menutupi penampilan biasanya dengan menyembunyikan tubuh kurus di pakaian yang longgar.
 
Gejala lainnya, ialah obsesi makanan. Orang mungkin makan sangat sedikit, tetapi berpikir tentang makanan terus menerus. Mereka mungkin membagi makanan dengan hati-hati, makan sangat sedikit, menghitung kalori, atau menimbang makanan sebelum memakannya.
 
Kemudian, mengemas citra tubuh palsu. Meskipun orang-orang dengan anoreksia mungkin sangat kurus, mereka masih melihat diri mereka gemuk. Sering kali sangat kritis terhadap diri sendiri.
 
Anoreksia sebagian mungkin berkembang karena perfeksionisme. Tetapi, dorongan untuk mencapai tubuh yang sempurna tidak terkendali hingga menjadi tidak sehat dan bahkan mengancam jiwa.
 
Gejala dan Cara Mengantisipasi Anoreksia
 
Gejala lainnya, bisa dilihat dari gejala fisik, yang meliputi rambut dan kuku rapuh, kulit yang menguning, pertumbuhan rambut halus di seluruh tubuh. Kemudian, sensitivitas dingin, sembelit, reaksi lambat atau lesu.
 
Perhatikan juga ketika hilangnya periode menstruasi. Masalah jangka panjang bisa termasuk anemia, penipisan tulang, kerusakan jantung, kegagalan organ, dan kematian.
 
Lantaran anoreksia dapat mengancam jiwa, penting untuk mendapatkan diagnosis sesegera mungkin. Secara umum, diagnosis anoreksia dapat dilakukan jika berat badan seseorang kurang dari 85 persen dari berat badan normal.
 
Apalagi, ketika orang tersebut menunjukkan rasa takut yang intens akan kenaikan berat badan dan memiliki citra tubuh yang sangat terdistorsi. Dokter dapat melakukan tes kesehatan untuk menyingkirkan penyakit lain sebelum memastikan diagnosis anoreksia.
 
Penanganan yang tepat ialah dengan pengobatan, bisa dengan dirawat inap dalam waktu yang singkat. Bisa juga dengan menjalani program rawat jalan, agar tidak mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari pengidap anoreksia.
 
Perawatan anoreksia memiliki tiga tujuan, yakni mengembalikan berat badan yang sehat, mengobati masalah psikologis apa pun, dan mengurangi pikiran dan tindakan tidak sehat yang dapat menyebabkan kekambuhan. Selain dirawat, bisa juga menerapkan terapi.
 
Terapi dapat dikombinasikan dengan perawatan tambahan. Dengan setiap pendekatan, konseling makanan dan gizi adalah kunci utamanya. Sementara itu, antidepresan dan obat lain sering diresepkan untuk mengobati masalah suasana hati yang mendasarinya pada orang dengan anoreksia.
 
Hasilnya, beberapa orang mendapatkan pengobatan yang lebih baik, sementara yang lain masih kambuh. Penelitian telah menemukan bahwa pendekatan gabungan dari obat-obatan dan terapi bekerja lebih baik dibandingkan menerapkan satu pengobatan saja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif