Protein susu maupun telur ditetapkan sebagai protein terbaik di antara pangan sumber protein lainnya. (Foto: Kevinclosetcooking)
Protein susu maupun telur ditetapkan sebagai protein terbaik di antara pangan sumber protein lainnya. (Foto: Kevinclosetcooking)

WHO: Protein Terbaik dari Susu dan Telur

Rona kalsium
Sri Yanti Nainggolan • 26 Januari 2017 18:26
medcom.id, Jakarta: Kebanyakan orang hanya mengetahui zat gizi yang terdapat paling banyak dalam susu adalah kalsium. Selain kaya akan kalsium, ternyata susu juga tinggi akan protein. 
 
Sudah diketahui bahwa susu merupakan salah satu pangan sumber zat gizi mikro berupa kalsium yang diperlukan oleh tubuh manusia. Namun tak banyak yang tahu bahwa sumber zat gizi makro protein juga terdapat di dalamnya
 
"Sumber protein pada susu setara dengan telur dan unggas dengan mutu terbaik," tukas anggota bidang penelitian dan pengembangan gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Dr. Marudut, MPS dalam Diskusi Cerdas Frisian Flag Indonesia: Resolusi untuk Keluarga Sehat Indonesia, Rabu (26/1/2017).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



WHO: Protein Terbaik dari Susu dan Telur
 
(Baca juga: Turunkan 6,8 Kilogram Selama 15 Hari Dengan Diet Telur)
 
Mutu protein susu disebut terbaik karena memiliki kelengkapan jenis dan jumlah asam amino esensial yang sesuai untuk kebutuhan tubuh pada era penentuan mutu protein dengan menggunakan skor asam amino, sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
 
Penentuan mutu protein sesuai anjuran WHO tersebut menggunakan DIAAS (Digestible Indispensable Amino Acid Score) yakni skor pencernaan protein di usus halus (ileum). 
 
Berdasarkan hal tersebut, protein susu maupun telur ditetapkan sebagai protein terbaik di antara pangan sumber protein lainnya.
 

WHO: Protein Terbaik dari Susu dan Telur
Oleh karena itu, protein susu sering digunakan sebagai protein referensi untuk menilai mutu protein pangan lainnya yang diperdagangkan baik nasional maupun internasional.
 
"Hanya protein dengan kualitas terbaiklah yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia pertumbuhan serta membentuk  atau mengganti  jaringan yang rusak di dalam tubuh,” jelas Dr. Marudut.
 

 

 

 

 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif