Salah satu kombinasinya adalah olahraga beban dan aktivitas aerobik sedang selama 150 menit (seperti jalan cepat atau jogging) setiap minggu.
Karena kebanyakan kanker payudara adalah reseptor hormon positif yang menggunakan estrogen atau progesteron untuk tumbuh dan berkembang, para penyintas mengandalkan terapi hormon seperti Inhibitor Arimatase (IA) untuk mencegah penyakit tersebut datang lagi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, pengobatan IA bagaikan pedang bermata dua karena dapat berdampak pada anggota tubuh lain seperti keropos tulang atau nyeri sendi akut, terutama pada penyitas yang kegemukan atau obesitas.
"Ini menyebabkan mereka berisiko terkena osteoporosis, belum lagi risiko lebih lanjut untuk penyakit kronis komorbiditas dan terjadinya kembali kanker," kata Gwendolyn Thomas, asisten profesor di Syracuse University di New York, Amerika Serikat.
Karenanya, sekitar 40 persen penyintas berhenti mengkonsumsi IA jauh sebelum lima tahun masa pengobatan berakhir sehingga hal itu meningkatkan kemungkinan kembalinya kanker.
Menurut para peneliti, intervensi yang menyebutkan bahwa hal itu berdampak pada wanita obesitas membuat para penyintas mau melakukan pengobatan yang diperlukan tersebut.
Studi tersebut dilakukan dengan cara mengadakan dua sesi latihan beban dan 150 menit aktivitas aerobik sedang seperti jalan cepat atau jogging selama 150 menit setiap minggu selama setahun.
"Kami melihat adanya penurunan dalam lemak tubuh danindeks massa tubuh. Perubahan ini memberi manfaat klinis, namun disarankan olahraga ini dilakukan sambil mengkonsumsi IA, sebagai bagian dari rejimen pengobatan yang teratur," tutup Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)