Dikutip dari Healthline, tidur berjalan dinyatakan sebagai gangguan tidur yang terjadi di bagian terdalam dari tidur gerakan mata nonrapid (NREM) Anda. Ini paling sering terjadi dalam waktu satu hingga dua jam setelah tertidur.
Tidur berjalan ini bisa terjadi karena berbagai faktor. Beberapa alasan umum penyebab tidur berjalan dijelaskan oleh Raj Dasgupta, MD seperti di bawah ini:
1. Stres
Stres dan kecemasan diketahui mengganggu tidur malam yang nyenyak. Beberapa ilmuwan tidur juga berpikir stres siang hari dapat berkontribusi pada somnambulisme (Penyakit tidur berjalan atau sleepwalking). Satu penelitian menemukan bahwa salah satu pemicu utama episode berjalan dalam tidur adalah peristiwa-peristiwa yang membuat stres sepanjang hari.2. Kurang tidur
Orang yang tidak cukup tidur lebih rentan terhadap berjalan sambil tidur. ResearchersTrusted Source yang menpelajari pemindaian MRI otak orang-orang dengan riwayat tidur berjalan dan menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan jumlah episode tidur berjalan yang dialami orang-orang.3. Migrain
Jika Anda memiliki migrain kronis, Anda mungkin lebih rentan terhadap sleepwalking. Pada 2015, sekelompok ilmuwan tidur mewawancarai 100 pasien yang secara rutin tidur sambil berjalan, dan menemukan hubungan yang kuat antara tidur sambil berjalan dan sakit kepala seumur hidup, terutama migrain.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Kurang tidur juga bisa menyebabkan seseorang mengalami sleep walking atau tidur sambil berjalan. Foto: Freepik.com)
4. Demam
Tidur berjalan telah dikaitkan dengan penyakit yang menyebabkan demam, terutama pada anak-anak. Demam juga dapat menyebabkan teror malam yang bisa buat seseorang menjerit, meronta-ronta atau mencoba melarikan diri dari hal-hal menakutkan yang dirasakan dalam tidur.5. Gangguan pernapasan
Apnea atau Apnea tidur atau sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur. Kondisi ini dapat ditandai dengan mengorok saat tidur dan tetap merasa mengantuk setelah tidur lama.Ini lebih dari sekadar mendengkur. Apnea tidur yang parah dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung. Jika Anda menderita apnea tidur obstruktif yang parah, kemungkinan Anda untuk berjalan dalam tidur lebih tinggi.
6. Penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Gerd adalah penyakit kronik pada sistem pencernaan. GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus. Jika Anda menderita Gerd, isi perut Anda dapat kembali naik melalui kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman.Bagi banyak orang, gejalanya lebih buruk di malam hari. Orang dengan Gerd dan gangguan lambung lainnya lebih rentan terhadap berbagai jenis gangguan tidur, termasuk berjalan dalam tidur.
7. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah kondisi saraf yang memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk bergerak. Ketika penyakit ini berkembang, penyakit ini dapat memengaruhi bagian-bagian batang otak yang mengendalikan gerakan dan juga bagian-bagian otak yang mengendalikan tidur.Biasanya, ketika Anda bermimpi selama tidur REM, otak Anda untuk sementara melumpuhkan beberapa otot agar Anda tidak bertindak berdasarkan impian Anda dan melukai diri sendiri atau orang lain dalam proses tersebut. Hal ini pada akhirnya menyebabkan berbagai gangguan tidur termasuk penyakit parkinson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)