Bisa jadi Anda malah doyan makan atau berbelanja sampai kalap alias lupa diri. Dan beberapa tanda Anda sedang depresi bisa dilihat seperti dilansir dari Rd berikut ini.
1. Belanja berlebihan
Tiba-tiba Anda pergi ke mal dan menghabiskan uang Anda dengan impulsif. Anda beli semua benda yang tidak Anda butuhkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun yang jelas Anda merasa senang sesaat setelah membelinya. Bisa jadi hal tersebut adalah tanda Anda sedang depresi.
Melansir dari laman yang sama, bagi beberapa orang yang mengalami depresi, tidak jarang terjadi pembelian kompulsif baik di toko atau di Internet. Gunanya sebagai pengalihan perhatian atau peningkatan harga diri.
(Baca juga: Depresi, Salah Satu Penyebab Tidur Berlebihan)

(Salah satu tanda Anda juga sedang depresi adalah Anda jadi banyak makan, bisa juga justru sebaliknya, Anda jadi tak doyan makan. Sepertinya datang secara tiba-tiba. Foto: Pixabay.com)
2. Jadi pelupa
Studi menunjukkan bahwa depresi atau stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh.
Ini dapat mengecilkan atau melemahkan bagian otak yang terkait dengan memori dan pembelajaran. Oleh karena itu, jika Anda jadi melupakan hal-hal kecil, bisa jadi ini adalah dampak dari depresi Anda.
3. Makan terlalu banyak dan obesitas
Perasaan tidak nyaman membuat Anda butuh distraksi berupa makan makanan. Setidaknya untuk sementara, Anda lupa dengan masalah atau perasaan kosong itu.
Sebuah studi 2010 dari University of Alabama menemukan bahwa orang dewasa muda yang dilaporkan mengalami depresi cenderung bertambah berat badan di sekitar pinggang mereka sehingga mereka berisiko penyakit jantung.
4. Tidak menjaga diri
Tidak peduli dengan penampilan dan tidak ada keinginan untuk merawat diri. Padahal Anda biasanya selalu terlihat rapi dan menarik. Ini bisa menjadi tanda depresi atau tanda Anda sedang merasa rendah diri.
Tanda-tandanya mungkin bisa dari tidak menyikat gigi atau sebatas tidak olahraga, namun jika perasaaan ini terus ada, coba Anda konsultasikan pada ahlinya seperti psikolog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
