Berdasarkan Pemaparan Kemeterian Kesehatan dalam acara Rakerna Kemenkes di BSD, Tangerang, penyakit ini ditandai dengan keberadaan bercak putih atau merah di kulit. Bercak tersebut tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri, justru malah membuat rasa baal.
Kondisi ini alhasil membuat penderita tidak menyadari bahwa mereka sedang mengidap penyakit. Namun kabar baiknya dokter sekaligus Kepala Dinas Kesehatam Cilegon, dr. Arriadna menyatakan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan asalkan dideteksi sejak dini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Deteksi dini adalah penting. Cara yang dilakukan adalah ‘screening’ di sekolah. Dilakukan pada anak-anak, kalau ada suspect, kontak serumah langsung,” tuturnya di Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.
(Baca juga: 2.000 Warga Tegal dan Brebes Terjangkit Penyakit Kusta)
.jpg){kind=tracking}
(Perlu kedisiplinan dalam menyembuhkan penyakit kusta. Foto: Rawpixel/Unsplash.com)
Setelah penyakit ini sudah teridentifikasi, penderita harus meminum obat secara teratur. Dengan seperti itu, tidak akan ada penularan yang terjadi kepada orang di sekitar.
“Penyakit kusta ada obatnya, memamg pengobatannya butuh waktu lama, terus menerus, dan disiplin. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan komitmen pasien,” tuturnya.
Saat pasien sudah dirawat dengan tepat, waktu yang dibutuhkan penyembuhan relatif tidak lama. Kusta dapat sembuh dalam jangka waktu setengah hingga satu tahun tergantung tipe yang diderita.
“Untuk penyembuhan, kalau tipe Kusta kering atau pausi basiler (PB) enam bulan kalau kusta basah atau multi basiler (MB) 12 bulan, dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium,” tuturnya.
Tidak hanya obat, dr. Arriadna juga meminta keluarga untuk ikut mendukung penderita penyakit kusta. Karena, faktor psikologis sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
