Saat ini sudah diketahui penyebabnya adalah novel Coronavirus (2019-nCov). Yaitu jenis penyakit baru yang satu keluarga dengan penyebab SARS dan MERS.
“Virus ini satu family dengan SARS dan MERS. Sampai sekarang WHO mengatakan penularannya belum jelas, dicurigai dari hewan atau zoonosis,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, dalam acara Konferensi Pers Terkait Antraks dan Pneumonia di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin, 20 Januari 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saat ini tidak ada penambahan kasus baru, tetapi Thailand, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan melaporkan orang-orang dengan gejala yang mirip dengan nCov yang ada di Wuhan. Kami sudah melakukan pencegahan, salah satunya dengan menugaskan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk bersiaga,” ujar Anung.
Pencegahannya berupa memaksilkan penggunaan alat thermal scanner. Anas Ma’ruf, Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah menyebarkan info kepada stakeholder di bandara.
"Terutama yang berhadapan langsung dengan para penumpang dari luar negeri untuk menggunakan masker agar setidaknya melindungi diri dari terkena infeksi. Sedangkan untuk alatnya adalah penggunaan thermal scanner yang memang sudah ada sebelumnya. Kemudian juga dilakukan surveillance syndrome untuk mengawasi gejala yang ada pada penumpang yang tidak tertangkap oleh sensor kami,” ujar Anas pada kesempatan yang sama.
“Saat ini kami memang sudah mempersiapkan pengamanan dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Meskipun memang tidak ada levelnya seperti bencana banjir. Selain melakukan peningkatan kewaspadaan, kami juga terus melakukan update info dari berbagai sumber seperti WHO, CDC, dan lain sebagainya,” tutup Anas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)