Pada data yang telah terkumpul tersebut, terdapat persentase dalam dua tahun terakhir. Jika dibandingkan antara tahun 2019 dan tahun 2020, terjadi peningkatan jumlah penderita DBD.
Mayoritas ada pada anak dan remaja, yakni usia 5-14 tahun.
1. Di tahun 2019, sebanyak 41,25 persen. Sedangkan di tahun 2020, sebanyak 41,72 persen.2. Penderita berdasarkan golongan usia kurang dari 1 tahun sebanyak 1,55 persen di tahun 2019. Sedangkan di tahun 2020, sebanyak 2,13 persen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Usia 1-4 tahun sebanyak 8,96 persen di tahun 2019. Tahun ini sebanyak 9,23 persen," ujar Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Maret 2020.
3. Kemudian, pasien berusia 15-44 tahun sebanyak 38,35 persen di tahun 2019. Sedangkan tahun 2020, sebanyak 37,25 persen.
4. "Pada usia lebih dari 44 tahun, di 2019 persentasenya 9,89 persen. Tahun 2020 sebanyak 9,67 persen," paparnya.
Kasus DBD di Indonesia kembali meningkat, yakni sebanyak 17.280 kasus per Rabu sore, 11 Maret 2020. Dari seluruh kasus tersebut, Lampung merupakan provinsi tertinggi yang terdampak DBD.
"Total per hari ini ada 17.280 kasus. Paling tinggi di Lampung, kedua NTT (Nusa Tenggara Timur)," tutur dr. Nadia.
Provinsi Lampung terdapat 3.423 kasus. Ia menyatakan bahwa kasus DBD di Provinsi Lampung di posisi pertama, sebab terdapat enam kabupaten/kota yang kasusnya cukup tinggi.
Sedangkan provinsi dengan kasus DBD tertinggi kedua ialah NTT. Hingga saat ini terdapat sebanyak 2.711 kasus yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)