Meskipun memang, masyarakat umum sebaiknya menggunakan masker kain karena masker bedah atau masker N95 digunakan khusus untuk para tenaga medis.
“Masker dapat berfungsi sebagai penghalang fisik dari seseorang yang batuk atau bersin. Meskipun memang masih belum diketahui seberapa besar penularan virus tersebut dan bagaimana penyebarannya,” ujar Amesh Adalja, MD, sarjana senior di Johns Hopkins University Center for Health Security seperti dilansir Health.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dan terlepas dari bagaimana cara penularan dan seberapa efektif penggunaan masker, Dr Adalja menyarankan untuk menggunakan masker yang terbuat dari kain dibandingkan masker bedah atau masker N95. Karena dikhawatirkan bisa menyebabkan kelangkaan masker-masker tersebut yang justru sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis.
CDC menyarankan untuk menggunakan scarf yang sudah tidak dipakai, sapu tangan, bandana atau bahkan penyaring kopi untuk membuat masker sendiri di rumah. CDC juga memberikan panduan dalam menjahit masker bisa menambahkan bahan katun, terutama katun yang memiliki kerapatan cukup padat seperti kain quilting atau seprai katun. Kain t-shirt juga tetap bisa digunakan dalam keadaan darurat.
Sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh Scott Segal, MD, ketua anestesiologi di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem, North Carolina, melakukan pengujian terhadap berbagai jenis bahan kain untuk melihat seberapa efektif dalam menjadi masker wajah.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa satu potong kain hanya bisa menyaring 1 persen partikel, sementara bahan lainnya bisa menyaring sampai 79 persen di mana masker bedah biasa hanya bisa menyaring sekitar 62-65 persen partikel.
“Secara keseluruhan, kain katun yang lebih tebal, bermutu lebih tinggi, memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan kain katun yang lebih renggang dan lebih terbuka,” ujar Dr Segal.
Dan jika Anda tidak yakin apakah kain yang Anda miliki di rumah cukup tebal, ia menyarankan untuk mengangkatnya ke cahaya terang atau matahari. “Jika cahaya mudah tembus, maka filtrasi masker tidak cukup baik. Dan jika kain tersebut bisa menghalangi lebih banyak cahaya maka masker tersebut sudah cukup baik,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)