Ilustrasi--Pexels
Ilustrasi--Pexels

Efek Negatif Intermittent Fasting

Rona diet
Raka Lestari • 03 September 2019 12:23
Intermittent fasting memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan jantung dan neurogenesis. Namun, intermittent fasting juga bisa membahayakan, karena dapat merusak hubungan antara manusia dengan makanan.
 

Jakarta: 
Intermittent fasting adalah pola makan dimana partisipannya membatasi makan mereka pada jam-jam tertentu dalam sehari, atau hari-hari tertentu dalam seminggu. Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa intermittent fasting memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan jantung dan neurogenesis.
 
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan Mount Sinai School Of Medicine yang diterbitkan dalam Cell menemukan bahwa intermittent fasting dapat mengurangi peradangan akut dan membantu penyakit kronis yang berhubungan dengan peradangan. Tetapi ahli gizi dan spesialis gangguan makan memberi tahu beberapa aspek dalam intermittent fasting bisa membahayakan, karena dapat merusak hubungan antara manusia dengan makanan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Salah satu masalah yang paling memprihatinkan dalam intermittent fasting menurut para ahli adalah, itu dapat memutuskan hubungan tubuh Anda dengan perasaan alami terhadap rasa lapar dan kenyang.
 
Alissa Rumsey, ahli diet yang berbasis di New York dan pendiri Alissa Rumsey Nutrition and Wellness, mengatakan orang yang mengabaikan isyarat lapar akan sulit berhenti makan saat waktu makan. "Begitu mereka diizinkan makan maka akan kelaparan dan sulit untuk berhenti makan," ucapnya.
 
Tubuh memiliki jam internal sendiri yang dimoderasi oleh banyak faktor eksternal, termasuk sinar matahari dan tidur, yang menentukan kapan kita merasa lapar.
 
"Membatasi makan Anda hanya pada waktu-waktu tertentu misalnya hanya di siang hari mengabaikan kebutuhan tubuh Anda, membuat Anda kekurangan gizi, dan dapat menyebabkan perasaan yang ekstrem begitu Anda memasuki waktu untuk makan," ujar terapis gizi Emily Fonnesbeck, RD, mengatakan kepada Bustle.
 
Jenis pola makan yang tidak teratur, serampangan dan semrawut ini berdampak negatif pada keseimbangan hormon, kekebalan, pencernaan, dan pola tidur.
 
"Meskipun intermittent fasting mungkin terlihat lebih sehat, itu memiliki potensi yang sangat nyata untuk membuat Anda tidak sehat," terangnya.
 
Ada juga konsekuensi biologis dari tidak makan. Rumsey mengatakan bahwa secara radikal mengurangi asupan makanan Anda dapat mendorong peningkatan kadar kortisol Anda, yang memicu penyimpanan lemak dan kerusakan otot.
 
Christy Harrison, MPD, RD, ahli gizi dan ahli tentang gangguan makan, menjelaskan perilaku ini dapat menyebabkan anoreksia total, yang mempengaruhi semua orang. Secara fisik atau mental, tubuh tidak dibangun untuk menahan rasa lapar.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif