Ilustrasi-Antara
Ilustrasi-Antara

Beberapa Tingkatan Penggunaan APD yang Perlu Kita Ketahui

Rona Virus Korona virus corona covid-19 Alat Pelindung Diri (APD)
Raka Lestari • 20 April 2020 17:12
Jakarta: Alat pelindung diri (APD) menjadi bagian penting yang tidak boleh dilupakan oleh tenaga medis dalam menangani pasien covid-19. Akan tetapi, para tenaga kesehatan juga memiliki beberapa tingkatan dalam penggunaan APD yang harus diperhatikan.
 
“Dalam penggunaan APD, ada beberapa jenjang yang harus diperhatikan. Untuk tenaga kesehatan tingkat satu yaitu yang bekerja di praktik umum di mana kegiatannya tidak menimbukan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol bisa menggunakan APD masker bedah, gown, dan sarung tangan pemeriksaan,” ujar drg. Arianti Anaya, MKM, Sekdirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI.
 
“Kemudian tingkat dua, di mana tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, laboran, melakukan perawatan kepada pasien atau juga di mana dilakukan pengambilan sampel non pernapasan di laboratorium maka APD yang dibutuhkan antara lain penutup kepala, kacamata pengaman, masker bedah, gown, dan sarung tangan sekali pakai,” jelas Arianti.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selanjutnya adalah tenaga kesehatan yang berada pada risiko tertinggi (infeksius) atau tingkat tiga.
 
“Kelompok ini bekerja dan melakukan kontak langsung terhadap pasien yang dicurigai atau confirm positif covid-19 dan melakukan tindakan-tindakan bedah yang menimbulkan aerosol, maka APD yang digunakan harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata, masker N95, coverall, sarung tangan bedah dan sepatu boot anti slip,” uja Arianti.
 
“Salah satu bagian penting dari APD adalah masker. Masker harus digunakan oleh tenaga kesehatan khususnya masker beda di mana masker bedah harus bisa mencegah kontak terhadap cairan, darah, maupun droplets. Masker ini biasanya terdiri dari tiga lapisan untuk mencegah tingkat penularan,” jelas Arianti.
 
Sedangkan penggunaan masker pada tenaga kesehatan yang melakukan bedah, nebulasi atau dokter gigi yang pada saat melakukan tindakan bisa memicu aerosol, menurut Arianti harus menggunakan masker N95 yang terdiri dari 4 – 5 lapisan.
 
“Masker ini punya kemampuan yang lebih kuat dibandingkan masker bedah. Selain mampu menahan cairan, darah, dan droplets tetapi juga bisa menahan aerosol,” ujar Arianti.
 
“Selain itu yang perlu menjadi perhatian adalah coverall. Ada banyak coverall yang beredar, tetapi yang digunakan sebaiknya yang terbuat dari serat sintetis dengan pori-pori kecil yaitu sekitar 0,2 – 0,45 mikron,” tutup Arianti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif