Jakarta: Banyak orang menganjurkan untuk melewatkan makan malam saat Anda ingin mengurangi berat badan. Namun apakah benar cara ini efektif?
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dr. Nova Diana, yang berpraktik di RS Kartini mengatakan makan malam berkolerasi dengan pengendapan lemak di tubuh. Karena sudah malam, orang-orang cenderung tidak melakukan aktivitas apa-apa. Alhasil makanan tersebut disimpan menjadi lemak.
"Logikanya gini, kalau makan malam kita tidak beraktivitas. Cenderung mengendap jadi lemak. Jadi makan malam boleh diundur. Tidak makan di atas jam tujuh malam," ungkapnya pada Medcom.id di Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2019.
Dilansir dari Elite Daily, makan lebih dari pukul sembilan malam dapat menggangu ritme sirkadian Anda. Tubuh Anda jadi terus-menerus aktif ketika seharusnya sudah berisitirahat.
.jpg)
(Menurut dr. Nova Diana makan malam berkolerasi dengan pengendapan lemak di tubuh. Foto: Pexels.com)
Tak hanya itu, kebiasaan ini juga berdampak pada tubuh Anda di keesokan harinya. "Makan terlalu malam juga dapat berdampak negatif terhadap nafsu makan pada keesokan harinya," kata ahli diet olahraga Kelsey Hampton, MS, CSSD, RDN, LD.
"Tidak merasa lapar di pagi hari karena makan terlalu larut malam sebelumnya, dapat menyebabkan seseorang melewatkan sarapan di pagi hari dan makan berlebihan di malam hari. Dan siklus itu akan terus berlanjut," lanjutnya.
Pakar diet, Haley Hughes menyarankan Anda untuk memilih makanan yang ringan di malam hari sehingga tidak mengganggu waktu tidur.
Haley Hughes menyarankan memilih makanan yang secara alami kaya magnesium seperti tahu, kacang, biji-bijian, kacang, dan alpukat yang membantu mengendurkan otot-otot Anda. Dengan seperti itu, Anda bisa tertidur dengan mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)