Setidaknya ada lima produk Rapid Test yang diproduksi. Di antaranya, yaitu Test Kehamilan (hCG test), Tes Hepatitis (HBsAg test), Tes Sifilis, Tes Malaria, Tes Dengue (IgG/IgM test).
“Fasilitas Produksi Rapid Test ini merupakan wujud komitmen kemandirian Kimia Farma yang
diharapkan dapat mengembangkan produk lokal Indonesia serta sebagai upaya Perseroan menjadi perusahaan healthcare yang memberikan akses produk dan layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma, Pujianto.
Fasilitas produksi ini mulai beroperasi pada awal 2018, tepatnya pada 24 Januari 2018. Proses produksi bertempat Jalan Cargo Taman II No. 9, Denpasar, Bali.Baca juga: Mengintip RSUD Bali Mandara yang Berstandar Internasional
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Upaya ini disambut baik oleh Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek yang sengaja mengunjungi pabrik Kimia Farma. Dukungan penuh pun mengalir dari Nila, yang juga memuji karena sudah bisa memproduksi alat kesehatan dalam negeri.
“Ini (produksi alat kesehatan dalam negeri) kemajuan yang kita inginkan. Kita tidak perlu lagi impor untuk alat kesehatan,” kata Menkes, di gedung Kimia Farma.
“Ini karya anak kita sendiri. Masalah nyamuk (DBD) sulit tapi kalau diagnosa dengan cepat kita obatinya cepat,” sambungnya.
Tentunya dengan adanya alat kesehatan dalam negeri, bakal memberikan dampak baik. Terutama untuk memenuhi kebetuhan rumah sakit yang tak lagi membeli alat kesehatan dari luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)