Penelitian tersebut menentang keyakinan umum dimana hewan obesitas jarang melakukan aktivitas fisik karena keberatan mengangkat berat badannya yang berlebih.
"Kita tahu bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, namun tak banyak yang tahu mengapa manusia atau hewan obesitas jarang aktif," ujar Alexxai V. Kravitz dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), Amerika.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Mengapa Obesitas Bisa Sebabkan Kelainan Jantung?)
Dalam studi tersebut hewan percobaan tikus diberi makan makanan berlemak atau standar selama 18 minggu. Pada awal minggu kedua, tikus yang tidak mengonsumsi makanan sehat mengalami peningkatan berat badan. Pada minggu keempat, kelompok tikus tersebut lebih jarang bergerak dan mengalami perlambatan saat bergerak.
.jpg)
Menurut para peneliti, penyebab para tikus menjadi tak aktif adalah adanya disfungsi pada sistem dopamin dimana terdapat penurunanan reseptor dopamin D2.
"Kemungkinan ada juga foktor penyebab lain, namun defisit D2 cukup menjelaskan mengapa aktivitas fisik berkurang," ujar Danielle Friend, mahasiswa doktoral di NIDDK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)