Penyakit yang tengah mewabah di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta ini umumnya mempengaruhi hewan berkuku seperti domba, sapi dan kambing. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
- Antraks kulit terjadi ketika spora antraks menyentuh luka atau menikis pada kulit. Ini adalah jenis yang paling umum dari infeksi Antraks.
- Antraks inhalasi terjadi ketika spora Antraks masuk ke paru-paru melalui sistem pernapasan.
Hal ini biasanya terjadi saat manusia menghirup spora antraks melalui udara. Proses tumbuhnya bakteri biasanya memakan waktu satu hingga enam hari.
Setelah spora tumbuh, mereka akan melepaskan beberapa zat beracun yang dapat menyebabkan pendarahan internal, pembengkakan dan kematian jaringan.
- Seseorang yang mengonsumsi daging yang tercemar antraks dapat mengalami antraks jenis gastrointestinal.
(Baca juga: Antraks tak Menular dari Manusia ke Manusia)
Gejala antraks
Gejala antraks berbeda-beda tergantung pada jenis antraks. Gejala antraks kulit terjadi satu hingga tujuh hari setelah terpapar. Biasanya Anda akan mengalami luka gatal yang mirip dengan gigitan serangga dan akan melepuh atau membentuk ulkus hitam. Ini biasanya diiringi dengan pembengkakan.

Sedangkan untuk antraks gastrointestinal biasanya terjadi dalam waktu satu minggu dan mungkin Anda akan mengalami sakit perut, diare berdarah, diare, demam, sariawan, mual dan muntal.
Antraks sangat mudah diobati. Biasanya, penderita antraks akan diobati dengan antibiotik setelah melakukan serangkaian tes laboratorium. Pengobatan antibiotik biasanya dilakukan selama 60 hari.
Ada dua cara untuk menghindari atau mencegah antraks. Pertama, bagi pekerja yang berdekatan dengan hewan berkuku, dokter mungkin akan memberikan antibiotik preventif untuk mencegah terkena virus. Vaksin antraks sendiri telah tersedia.
Selain itu, Anda harus memasak daging hingga matang benar. Hindari mengonsumsi daging setengah matang. Perlu diingat bahwa antraks tidak menyebar lewat kontak kulit dari orang ke orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)