Dikutip dari Medical News Today, berdasarkan laporan di tahun 2017 tentang sejumlah penelitian, menunjukkan, beberapa minyak yang mungkin memiliki efek positif saat digunakan sebagai campuran. Berikut delapan minyak esensial tersebut.
1. Lavender
2. Bergamot
3. Yuzu
4. Rose otto
5. Roman chamomile geranium
6. Sage
7. Jasmine
8. Rosemary
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Laporan tersebut menunjukkan bahwa pijat aromaterapi dengan minyak ini memiliki efek yang lebih besar pada gejala suasana hati daripada aromaterapi yang dihirup. Namun, laporan tersebut juga mengakui bahwa kualitas setengah dari studi tersebut rendah.
Di sisi lain, banyak dugaan manfaat minyak esensial berasal dari akun pribadi dan bukan dari data ilmiah. Namun, minyak esensial yang efektif untuk satu orang mungkin tidak berpengaruh pada orang lain.
Minyak atsiri sulit dipelajari. Sebab, partisipan dan peneliti sering kali dapat mengenali minyak esensial dari aromanya, menghilangkan elemen acak dari eksperimen yang membuatnya dapat diandalkan.
Untuk alasan itu, banyak penelitian yang mengeksplorasi manfaat minyak esensial pada depresi, kecemasan, dan stres, tidak dapat disimpulkan. Meskipun, lavender diyakini sebagai minyak yang paling umum dalam penelitian dan juga menunjukkan efek positif pada gejala kecemasan.
Sementara itu, terdapat satu artikel penelitian yang merangkum ulasan sistematis tentang penggunaan aromaterapi untuk hipertensi, depresi, kecemasan, pereda nyeri, dan demensia. Disimpulkan bahwa aromaterapi adalah terapi yang tidak efektif untuk kondisi apa pun.
Maka demikian, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum dokter dapat merekomendasikan minyak esensial sebagai pengobatan lini pertama dan soliter untuk depresi. Namun, sebagai terapi pelengkap, minyak esensial dapat memperbaiki atau mengurangi gejala individu untuk beberapa orang dengan depresi dan meningkatkan keefektifan perawatan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)