Menurut Pakar Gizi dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.Gk, mi instan tinggi kandungan natrium dan dalam jumlah yang berlebihan di dalam tubuh memiliki efek menarik cairan. Hal itu dapat meningkatkan tekanan darah.
"Dan terkadang meninmbulkan rasa haus sebagai kompensasi untuk mengatasi kadar natrium yang tinggi," ujar dr. Jovita kepada Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jika terkoreksi, maka dapat mengakibatkan dehidrasi jika kondisi seseorang memang sudah kurang cairan," tambahnya.
Di sisi lain, ia memaparkan bahwa mengonsumsi mi instan dalam keadaan masih mentah memiliki efek yang sama dengan mengonsumsi mi instan yang sudah dimasak. Risikonya pun beragam, apabila dikomsumsi tanpa bahan pelengkap yang bergizi.
Pertama, menurut dr. Jovita kandungan karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas dan peningkatkan gula darah pada pasien diabetes. Kemudian, kandungan natrium yang tinggi dalam mi instan dapat memicu rasa haus.
"Kandungan natrium yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah pada pasien hipertensi, sehingga meningkatkan risiko penyakit stroke dan jantung," jelasnya.
Selain itu, dr. Jovita juga memaparkan lemak yang terkandung di dalam mi instan juga memengaruhi kesehatan. Menurutnya, risikonya, dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan risiko penyakit metabolik.
"MSG yang berlebihan meningkatkan tekanan darah dan pada beberapa orang dapat menyebabkan pusing," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)