Ilustrasi-Freepik
Ilustrasi-Freepik

4 Cara Mengurangi Faktor Risiko Sjogren's Syndrome

Rona kesehatan
Raka Lestari • 07 Agustus 2020 17:43
Jakarta: Sjogren’s Syndrome merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan mata kering dan mulut kering. Lantaran penyakit ini belum banyak diketahui, jadi bersifat kronik dan sistemik. Selain itu juga, penyakit Sjogren’s Syndrome ini sebagian besar hampir dialami oleh perempuan.
 
“Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab Sjogren’s Syndrome di antaranya adalah faktor genetik, lingkungan, hormon, dan stres kronik,” ujar Dr. dr. Alvina Widhani, SpPD, dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, dalam Webinar Media 'Kenali Sjogren’s Syndrome: Penyakit Autoimun yang Sering Tidak Terdiagnosis'.
 
Menurut dr. Alvina, untuk mencegah penyakit Sjogren’s Syndrome maka mengurangi faktor risiko merupakan cara yang terbaik. Contohnya, kalau genetik itu sulit mengatur dan mencegahnya. Tetapi ada faktor pencetus seperti berikut ini:

1. Manajemen stres

Hal yang mungkin bisa dilakukan untuk melakukan preventif yaitu dengan melakukan manajemen stres. Selain itu, bisa juga dengan memperbaiki pola makan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Dan juga jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan vitamin D baik dari asupan makanan, sinar matahari, atau bisa melalui suplementasi jika dibutuhkan,” ujar dr. Alvina.

2. Lingkungan

Kemudian, kata dr. Alvina, ada juga faktor lingkungan seperti infeksi virus, silikon, polusi, dan ketidakseimbangan mikrobiota. Faktor lingkungan bisa dihindari, seperti bisa dengan menghindari polusi. Dan ada juga silikon yang bisa mencetus autoimun.
 
“Meskipun memang tidak semua orang yang terkena paparan silikon bisa terkena autoimun, tetapi jika memang ada faktor genetik maka bisa meningkatkan kerentanan seseorang. Pada saat paparan zat kimia, misalnya silikon maka itu bisa mencetuskan autoimun,” tambah dr. Alvina.

3. Hindari makanan dengan zat kimia

Faktor lain yang bisa memicu autoimun adalah ketidakseimbangan mikrobiota. Untuk itu hindari makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu juga hindari makanan olahan dengan zat tambahan.
 
"Dengan menjaga agar bakteri saluran cerna tetap seimbang, maka dapat mengurangi risiko pemicu autoimun,” kata dr. Alvina.

4. Diagnosis dini

Dan yang paling penting adalah adanya diagnosis dini. Pada gejala awal, Sjorgren’s Syndrome ini memang sulit terdeteksi.
 
"Kecuali memang jika komplikasi sudah berat, biasanya barulah orang menyadari bahwa adanya gangguan autoimun ini,” tutup dr. Alvina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif