Ilustrasi-Medical News Today
Ilustrasi-Medical News Today

Apakah Pengidap Alopecia Bisa Melakukan Perawatan Rumahan?

Rona kesehatan kulit Alopecia
Sunnaholomi Halakrispen • 14 Juni 2020 12:08
Jakarta: Alopecia areata merupakan gangguan autoimun yang mengakibatkan kerontokan rambut tidak terduga. Bahkan, hingga menyebabkan kebotakan permanen. Namun, pasien alopecia bisa melakukan upaya dengan pengobatan oleh dokter dan sejumlah perawatan.
 
Dikutip dari Medical News Today, alopecia areata telah dibandingkan dengan vitiligo. Penyakit kulit autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi melanin, yang mengarah ke bercak putih.
 
Penelitian menunjukkan bahwa kedua kondisi ini dapat berbagi patogenesis yang sama, dengan jenis sel imun dan sitokin yang sama yang menggerakkan penyakit dan faktor risiko genetik umum. Dengan demikian, setiap perkembangan baru dalam pengobatan atau pencegahan penyakit dapat memiliki konsekuensi untuk yang lain.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara ada beberapa kasus yang terdokumentasi di mana pengobatan untuk alopecia areata menggunakan diphencyprone (DCP), sebuah sensitizer kontak, telah mengarah pada pengembangan vitiligo.
 
Sebelumnya bahkan dilakukan penelitian pada hewan yang menemukan bahwa quercetin, bioflavonoid yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Kandungan ini dapat melindungi terhadap perkembangan alopecia areata dan secara efektif mengobati kerontokan rambut.
 
Akan tetapi, diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis pada manusia, sebelum quercetin bisa dianggap resmi sebagai pengobatan untuk alopecia areata. Lantaran perawatan konvensional untuk alopecia sangat terbatas, penelitian yang mendukung perawatan alami untuk alopecia bahkan lebih tipis di lapangan.
 
Ada beberapa orang yang merekomendasikan menggosok kulit rambut di bagian kepala dengan bahan-bahan rumahan. Di antaranya, menggunakan bawang atau jus bawang putih, teh hijau dingin, minyak almond, minyak rosemary, madu, atau santan ke kulit kepala.
 
Meskipun tidak ada satu pun dari semua bahan itu yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit kepala, keefektifannya juga belum didukung oleh penelitian. Beberapa orang beralih ke metode pengobatan alternatif seperti akupunktur dan aromaterapi, meskipun bekum ada juga bukti ilmiah untuk meyakini metode perawatan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif