Dikutip dari Medical News Today, minyak atsiri adalah senyawa yang diekstrak oleh pabrik. Baik dari kulit kayu, bunga, daun, batang, akar, maupun bagian tanaman lainnya.
Distilasi dengan uap, air, atau metode mekanis termasuk pengepresan dingin, biasanya merupakan metode untuk mengekstraksi senyawa dari tanaman. Sisa tanaman setelah proses penyulingan membentuk minyak esensial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebagian besar penelitian yang mempelajari minyak esensial melihat penggunaannya dalam aromaterapi. Selama aromaterapi, orang menghirup minyak melalui hidung atau mulut, atau menggosokkannya langsung ke kulit.
Mengoleskan minyak esensial ke kulit dapat menyebabkan reaksi alergi. Mulai dari iritasi kulit ataupun kepekaan terhadap sinar matahari pada beberapa orang.
Maka, siapa pun yang berencana mengoleskan minyak secara langsung, harus mencampurkannya terlebih dahulu dengan minyak pembawa, seperti minyak zaitun, almond, alpukat, atau minyak kelapa.
Profesional medis juga merekomendasikan agar orang menerima tes alergi sebelum menggunakan minyak esensial. Hal ini untuk memastikan kulit Anda aman menerima cairan minyak esensial.
Meskipun FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) telah menyetujui beberapa minyak untuk digunakan sebagai aditif makanan dan mengklasifikasikannya sebagai bahan yang aman, mereka tidak merekomendasikan orang untuk mencerna minyak esensial.
FDA tidak mengatur minyak esensial yang digunakan dalam aromaterapi. Jadi, berhati-hatilah saat menggunakan minyak dan dapatkan nasihat dari tenaga medis jika Anda mengalami efek samping.
Lalu, bagaimana cara kerja minyak esensial? Bahan kimia dalam minyak esensial dapat berinteraksi dengan tubuh melalui penyerapan melalui kulit ke dalam aliran darah atau dengan merangsang area otak melalui penghirupan.
Ketika sel-sel saraf khusus di bagian atas hidung mendeteksi bau, mereka mengirim impuls ke otak di sepanjang saraf penciuman ke area yang disebut bola olfaktorius. Setelah itu, memproses impuls dan mengirimkan informasi tentang penciuman ke area lainnya di otak. Area lain ini dikenal sebagai sistem limbik.
Sistem limbik merupakan sekumpulan struktur otak yang memainkan peran penting dalam mengendalikan perilaku, emosi, ingatan, dan suasana hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)