Menurut dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Konsultan Emergenis dan Rawat Intensif Anak FKUI-RSCM dan Ketua Satgas Covid-19 IDAI kita tak perlu terlalu ketakutan untuk pergi ke rumah sakit, karena menghindari perawatan justru bisa memberikan dampak yang lebih buru
Menurut dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Konsultan Emergenis dan Rawat Intensif Anak FKUI-RSCM dan Ketua Satgas Covid-19 IDAI kita tak perlu terlalu ketakutan untuk pergi ke rumah sakit, karena menghindari perawatan justru bisa memberikan dampak yang lebih buru

Haruskah Anak Dijauhkan dari Rumah Sakit?

Rona covid-19
Kumara Anggita • 07 Agustus 2020 12:03
Jakarta: Dengan adanya Covid-19, orang tua sebisa mungkin menjauhi  anaknya untuk pergi ke rumah sakit. Hal ini membuat beberapa perawatan yang diperlukan ditunda. 
 
Menurut dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Konsultan Emergenis dan Rawat Intensif Anak FKUI-RSCM dan Ketua Satgas Covid-19 IDAI kita tak perlu terlalu ketakutan untuk pergi ke rumah sakit, karena menghindari perawatan justru bisa memberikan dampak yang lebih buruk. 
 
“Penting sekali untuk orang tua agar paham tentang tanda-tanda kegawatdaruratan karena terus terang Indonesia ini masalahnya bukan Covid-19 saja. Sebelum pandemi ini, masalah stunting ada 30 persen (anak balita) akibatnya daya tahan tubuh-nya kurang,” ujarnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia menyarankan agar anak Anda tetap mendapatkan imunisasi yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar menghindari terjadinya lonjakan penyakit setelah selesainya pandemi.
 
“Kemudian kita berbicara tentang cakupan imunisasi, sebelum pandemi, cakupan imunisasi kita sudah kurang. Bayangkan karena pandemi, orang semakin takut bawa ke rumah sakit. Tidak divaksin, posyandu tutup,” ungkapnya.
 
“Ketakutannya setelah pandemi ini selesai, penyakit-penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah seperti disentri tetanus, polio, hepatitis. Itu bisa timbul wabah-wabah baru,” jelasnya.
 
“Mungkin tiga minggu belakangan ini saja, saya sudah menemukan  3 kasus disteri yang jaman saya sekolah, satu kasus saja sudah Kejadian Luar Biasa (KLB),” ujarnya.
 
Menurutnya, yang penting kita bisa tahu cara ke rumah sakit dengan risiko serendah-rendahnya. Tips yang bisa Anda ikuti antara lain:

Cari fasilitas kesehatan yang memisahkan orang sakit dan sehat

“Cari layanan yang rumah sakit, posyandu, atau puskesmas yang memisahkan anak sehat dengan anak sakit. Lebih bagus lagi memisahkan anak dan dewasa,” sarannya.

Jangan berlama-lama di rumah sakit

Persiapkan apa yang diperlukan agar Anda tidak perlu modar-mandir di rumah sakit. “Kemudian bagaimana paparan tidak lama-lama,” ungkapnya.

Hindari ruangan tertutup

“Hindari ruangan yang tertutup, yang AC nya sentral, tidak ada fentilasi alamiah,” jelasnya

Hindari tempat ramai

dr. Yogi menganjurkan Anda untuk mencari jadwal rumah sakit ketika tidak banyak pengunjung. Bila hari sabtu ramai, jangan datang di hari itu.

Hindari percakapan dekat

“Datang ke sana sudah tau mau vaksin apa, suntik, setelah itu segera keluar,  kalau perlu konsultasi lebih lanjut chat saja atau telekomunikasi,” ujarnya.

Dampingi anak

“Biasanya ramai-ramai vaksin, ada tante, ayah, ibu, kakak,adik, dan lain-lain. ini jangan satu anak cukup didampingi satu orang tua,” jelasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif