Julian Rios, pemuda berusia 21 tahun ini menciptakan bra pendeteksi kanker payudara. (Foto: Great Big Story)
Julian Rios, pemuda berusia 21 tahun ini menciptakan bra pendeteksi kanker payudara. (Foto: Great Big Story)

Pemuda Ini Ciptakan Bra Pendeteksi Kanker Payudara

Rona kanker payudara
Kumara Anggita • 09 Juni 2020 18:00
Puebla: Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling berbahaya dan mematikan. Namun jika kanker payudara tersebut bisa dideteksi dini, kemungkinan untuk bisa sembuh mencapai 95%.
 
Kendati begitu, masih banyak perempuan yang takut melakukan mammogram. Sebab berefek pada radiasi yang ditimbulkannya.
 
Atas dasar tersebut, diciptakanlah sebuah bra yang dapat mendeteksi kemungkinan kelainan payudara pada wanita dari segala usia. Tentunya tanpa adanya efek radiasi. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Ketika EVA mulai dikembangkan, saya masih berusia 16 tahun,” ujar Julian Rios, CEO dari EVA menceritakan.
 
“EVA merupakan perusahaan teknologi dan kami mulai mengembangkan bra yang dapat mengetahui kesehatan payudara. Saya menciptakan EVA sekitar 3,5 tahun yang lalu. Itu tercipta dari pengalaman pribadi saya sendiri,” terang pria asli Meksiko tersebut.
 
Rios yang kini telah berusia 21 tahun, menceritakan bahwa ibunya mendapatkan diagnosa kanker payudara selama dua kali. Pertama adalah pada saat dirinya masih berusia 5 tahun.
 
“Beliau mendapatkan perawatan yang terbaik dan skrining paling bagus yang bisa ia lakukan. Namun sayangnya, ia terlambat mengetahuinya,” ujar Rios.
 
Kanker merupakan penyakit yang begitu menyeramkan. Dan pada saat itu, Rios memutuskan untuk fokus pada semua kemampuan saya untuk memahami mengenai kanker payudara.
 
“Banyak wanita yang berusia di bawah 40 tahun tidak diperbolehkan untuk melakukan mammogram, karena efek paparan radiasi yang dihasilkan,” katanya.
 
"Untuk itu, EVA mencoba untuk mengisi kekosongan tersebut dengan menciptakan alat yang bisa digunakan meskipun di rumah dan tanpa adanya efek radiasi. Anda hanya perlu menempelkannya dan tunggu sampai lima menit,” ujar Rios.
 
Menurut Rios, EVA memiliki sensor pada bra buatan mereka yang dapat mengetahui suhu permukaan dari payudara. Setelah itu, Anda bisa melepas alat yang ditempel tadi dan data tersebut akan dibaca melalui sistem.
 
“JIka kami melihat adanya sesuatu yang tidak normal pada payudara, mesin kami akan mengetahuinya dan bisa memberitahukan wanita yang memiliki risiko tertinggi mengalami kanker payudara. 20 persen wanita yang kami skrining, memiliki hasil positif. Dimana itu berarti ada yang tidak normal pada payudara mereka,” tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif