Beberapa orang dengan epilepsi mencoba mengendalikan aktivitas otak mereka untuk mengurangi tingkat kejang. (Foto Ilustrasi: Kat Jayne/Pexels)
Beberapa orang dengan epilepsi mencoba mengendalikan aktivitas otak mereka untuk mengurangi tingkat kejang. (Foto Ilustrasi: Kat Jayne/Pexels)

Penyebab dan Cara Mengobati Epilepsi

Rona epilepsi
Raka Lestari • 06 Mei 2019 13:25
Penyakit epilepsi bisa menyerang siapa pun. Baik itu pria maupun wanita dari semua ras, latar belakang etnis, dan usia.
 
Jakarta: Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (neurologis). Di mana aktivitas otak menjadi tidak normal, sehingga menyebabkan kejang atau periode perilaku yang tidak biasa, sensasi, dan kadang-kadang hilangnya kesadaran.
 
Gejala-gejala yang dialami para pengidap epilepsi juga sangat bervariasi. Sebagian orang hanya menatap kosong selama beberapa detik saat sedang kejang. Sementara sebagian lainnya, menggerakkan kaki atau tangannya secara berulang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Untuk mengobatinya, epilepsi bisa disembuhkan beberapa cara. Termasuk mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. Dikutip dari Healthline, berikut ini adalah beberapa pengobatan untuk menyembuhkan epilepsi:

-Pengobatan herbal

Seiring dengan ketertarikan pasar dan publik, teknik pengobatan herbal mengalami peningkatan. Kemungkinan akan ada obat untuk epilepsi melalui cara pengobatan herbal ini.
 
Menurut sebuah penelitian pada 2003, beberapa obat herbal yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, Jepang, dan India telah menunjukkan efek antikonvulsan.

-Vitamin

Vitamin tertentu dapat membantu mengurangi jumlah kejang yang disebabkan oleh epilepsi. Tetapi perlu diingat bahwa vitamin saja tidak bekerja.
 
Vitamin dapat membantu beberapa obat bekerja lebih efektif atau mengurangi dosis yang diperlukan. Ikuti instruksi dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen vitamin untuk mencegah kemungkinan overdosis.
 

-Perubahan pola makan

Perubahan diet tertentu juga dapat membantu mengurangi kejang. Diet yang paling terkenal adalah diet keto, yang berfokus pada makan dengan rasio lemak yang lebih tinggi.
 
Diet keto dianggap sebagai diet rendah karbohidrat dan rendah protein. Pola makan seperti ini dianggap membantu mengurangi kejang.
 
Pada 2002, Johns Hopkins Medicine menciptakan diet Atkins yang dimodifikasi sebagai alternatif rendah karbohidrat dan tinggi lemak untuk diet ketogenik untuk orang dewasa dengan epilepsi.

-Pengendalian diri

Beberapa orang dengan epilepsi mencoba mengendalikan aktivitas otak mereka untuk mengurangi tingkat kejang. Teorinya adalah bahwa jika Anda dapat mendeteksi gejala kejang yang akan datang, Anda mungkin dapat menghentikannya.
 
Metode pengendalian diri digunakan untuk mencegah atau mengurangi intensitas kejang begitu tiba. Ada beberapa teknik, yang semuanya membutuhkan konsentrasi dan fokus yang baik seperti meditasi atau yoga.
 
Tips Sederhana untuk Hidup Sehat

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif