“Obatnya cairan, perbanyak minum. Harus ada asupan yang masuk, berikan makanan yang dia suka. Anak boleh minum minuman dingin, bahkan ice cream diperbolehkan,” kata Arifianto dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada Kamis, 16 September 2021.
Arifianto menjelaskan demam merupakan gejala dari suatu penyakit. Penanganan demam dapat dilihat berdasarkan gejala penyerta guna menyimpulkan diagnosa yang dialami seorang anak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Ketika orang tua mendapatkan anaknya mengalami demam bukan ‘aduh, harus segera diobati demamnya’. Tapi, harus berpikir dulu ini demamnya karena apa,” ujar Arifianto
Arifianto menerangkan pemberian antibiotik dan ramuan herbal hanya berguna untuk penambahan cairan serta nutrisi dalam tubuh. Gejala demam yang disebabkan oleh infeksi virus disebut akan sembuh dengan sendirinya.
“Diperbolehkan antibiotik kalau anaknya sudah sangat tidak nyaman. Tentunya ketika suhu badan sudah di atas 38 derajat celcius,” jelas Arifianto.
Arifianto menyatakan demam justru dapat menimbulkan kondisi kondusif dalam tubuh. Orang tua tidak disarankan untuk memberikan obat penurun panas kepada sang anak apabila tidak terjadi kedaruratan.
“Dalam kondisi demam, bakteri dan kuman yang masuk susah untuk berkembang biak. Jadi ini sebagai ketahanan hidup manusia,” terang Arifianto.
Namun, Arifianto mengimbau orang tua segera membawa sang anak ke rumah jika demam tak kunjung mereda setelah tiga hari. “Bawa ke rumah sakit jika kejang, demam berlangsung lebih dari lima menit, dan demam tidak teratasi dengan sendirinya,” ucapnya. (Nabila Safarina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(SUR)