Jakarta: Proses kehamilan tentu mengubah kondisi fisik perempuan. Bagian perut perempuan membesar dan berat badan secara otomatis meningkat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski hal ini wajar, namum beberapa perempuan tak bisa menerima kondisi tersebut. Mereka bisa depresi melihat kondisi fisik mereka. Bahkan emosi negatif ini bisa menentukan hubungan ikatan antara ibu dan anaknya di kemudian hari.
Hal ini diungkapkan studi dalam jurnal Psychological Assessment. Para peneliti menemukan bahwa perasaan negatif terhadap tubuh bukan saja memengaruhi ikatan antara ibu dan janin. Bahkan ini bisa dijadikan prediksi kesiapan ibu dalam membesarkan anak.
"Wanita berada di bawah tekanan konstan tentang penampilan mereka selama kehamilan dan setelah kelahiran," kata Catherine Preston, seorang ahli psikologi dalam citra tubuh di University of York, Inggris.
Sebab itu, Preston mengingatkan pentingnya perawatan pada ibu dalam masa kehamilan. Ini tidak hanya tentang menunjang kecantikan fisik ibu, perawatan ini juga penting untuk menjaga kesehatan janin dalam kandungan.
"Selain itu juga tentang kesejahteraan emosional wanita, yang dapat memberi kita banyak informasi penting tentang bagaimana mereka dapat bereaksi terhadap menjadi ibu baru dalam jangka panjang," ujar dia.
.jpg)
(Jurnal Psychological Assessment mengatakan para peneliti menemukan bahwa perasaan negatif terhadap tubuh bisa memengaruhi ikatan antara ibu dan janin di kemudian hari. Foto: Pexels.com)
Metode penelitian tentang fisik ibu hamil dan pascamelahirkan
Dalam studi, para akademisi dari University of York meneliti terhadap lebih dari 600 perempuan hamil. Semua peserta penelitian lantas ditanya perihal kepuasan mereka dengan penampilan fisik ketika hamil."Ini termasuk masalah penambahan berat badan, dan beban fisik kehamilan," sambung Preston.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang merasa lebih positif tentang perubahan tubuh mereka selama kehamilan memiliki hubungan yang lebih baik dengan pasangan mereka. Skor depresi dan kecemasan mereka juga tercatat lebih rendah.
"Mereka juga lebih baik dalam menafsirkan sinyal tubuh mereka. Mereka juga menunjukkan ikatan yang lebih positif dengan anak mereka yang belum lahir," ungkapnya.
Sedangkan perempuan yang memiliki perasaan negatif tentang penampilan mereka selama kehamilan membutuhkan dukungan emosional tambahan selama kehamilan. Kata Preston, dukungan pemantauan juga diperlukan setelah proses melahirkan, untuk melihat apakah tanda-tanda depresi pascanatal terjadi.
"Bukti yang berkembang menyebut bahwa wanita hamil bisa memiliki pandangan positif atau negatif tentang tubuh mereka. Sistem pemantauan diperlukan untul melindungi wanita dari efek yang lebih negatif," saran Preston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)