Namun sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang memanfaatkan otaknya untuk melanjutkan pendidikan, belajar bahasa, belajar alat musik, dan menjaga hubungan dengan keluarga dan teman-temannya cenderung memiliki risiko rendah untuk terkena demensia.
Dilansir dari Health.com, inilah yang disarankan oleh ilmuwan untuk mencegah penuruan kognitif:
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
1. Edukasi
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Neuroepidemiology menganalisis hasil dari tes memori lebih dari 11.000 orang usia lanjut di Eropa. Studi tersebut menemukan bahwa orang berpendidikan tinggi tidak rentan terkena demensia.
Namun ketika membandingkan dengan orang yang terkena demensia, sepertinya pendidikan tidak begitu pengaruh. Akan tetapi, salah satu peneliti di departemen ilmu kesehatan dari University College of London, Dorina Cadar mengatakan bahwa pendidikan memberikan orang cadangan kognitif yang lebih sehingga seseorang akan lebih lama mengalami efek demensia karena usia yang terus bertambah.
(Baca juga: Waspada, Klepto Tanda Awal Penyakit Demensia

2. Teka-teki silang
Studi terus mendukung fakta bahwa orang-orang yang bermain kartu, membaca, atau memiliki persahabatan yang kuat cenderung menunda demensia dibandingkan dengan orang yang tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan tersebut. Orang tua yang aktif secara mental bisa menunda demensia.
Orang yang aktif atau memperoleh pendidikan yang tinggi memiliki cadangan yang besar dalam otak. Ketika sudah mengalami usia lanjut, cadangan tersebut bisa digunakan sehingga kemampuan kognitif seseorang tidak menurun drastis.

3. Olahraga
Sebuah studi baru-baru ini terhadap lebih dari 1.600 orang di atas 65 tahun menemukan bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk saja memiliki risiko yang sama untuk mengembangkan demensia sebagai orang yang membawa mutasi genetik yang menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi dari Alzheimer.
Menjadi aktif secara fisik dapat membantu otak dengan menjaga jantung tetap fit. Studi menunjukkan bahwa beberapa faktor risiko yang sama untuk penyakit jantung, seperti kadar kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes juga menempatkan orang pada risiko lebih besar terkena demensia.
"Kita harus benar-benar melihat bukan hanya faktor individu tetapi kombinasi faktor; olahraga, diet sehat, memiliki kontak dengan teman-teman dan kerabat. Bersama-sama, mereka tampaknya untuk membantu orang di usia yang lebih tua," kata Cadar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)