Untuk mengantisipasinya, Indonesia telah melakukan evakuasi kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Hubei, Tiongkok. Sejak Sabtu lalu, sebanyak 238 WNI sedang diobservasi di Natuna.
“Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi ditempatkan di hanggar yang sudah disiapkan. Ada 27 orang tim penjemput di sana. Kemarin ada rapat kabinet terbatas membahas hal ini arahan presiden memastikan yang di Natuna dalam keadaan sehat. Beliau juga meminta ada skenario lanjutan apabila harus melakukan penanganan lebih lanjut,” dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dalam acara Temu media terkait Corona, di kantor Kemenerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Senin, 3 Februari 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Anung juga menambahkan bahwa Kemenkes sudah menyiapkan pedoman kegiatan selama 14 hari bagi WNI yang ada di Natuna. Tentunya sambil melihat situasi secara keseluruhan.

“Hari ini sudah melakukan olahraga dan akan terus kami update mengenai kebutuhan apa saja dari para WNI. Setelah olahraga, mereka akan sarapan pagi. Sudah disiapkan agenda harian dari olaharaga sampai kegiatan kesenian. Terakhir saya mendengar teman-teman WNI yang ada di sana tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga. Sehingga hari ini diupayakan agar WIFI terpasang," lanjutnya”
Pada awalnya, 245 WNI direncanakan untuk dievakuasi dari Hubei, Tiongkok. Akan tetapi sebanyak 4 WNI mengundurkan diri dan 3 WNI tidak lolos screening. Menurut Kemenkes, 3 WNI yang tidak lolos screening tersebut dikarenakan mengalami batuk pilek sebanyak 2 orang, dan demam 1 orang.
“Teman WNI yang tidak bisa pulang tersebut dipastikan bahwa mereka tetap dalam pantauan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang ada di Tiongkok dan mendapat jaminan untuk dilakukan pengobatan dari otoritas setempat jika diperlukan. Dan kita juga memastikan bahwa teman-teman WNI yang dievakuasi dari Hubei dipastikan sudah di-clearance kesehatan terlebih dulu.” tutup dr Anung.
Observasi dan Karantina WNI dari Wuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)