"Perbedaan stimulan itu menstimulasi atau merangsang sistem imun, jadi antibodinya dirangsang, sel-sel imunnya yang memakan benda asing," ujar Prof. Dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI, selaku Ketua Perhimpunan Alergi dan Immunologi Indonesia.
Guru Besar UI itu menyatakan bahwa suplemen membantu tubuh untuk merangsang sistem imun. Sedangkan, vitamin membantuk pembentukan sel-sel di dalam tubuh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Vitamin itu untuk hari-hari pembentukan sel-sel tubuh, sel-sel darah, antioksidan itu memang kebutuhan hari-hari," tuturnya.
Dengan kata lain, sebagai proteksi antibodi yang harus dikuatkan dan dirangsang. Sementara itu, untuk penambahan penguatan imun sistem bisa dicapai dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang, cuci tangan dengan sabun, juga tambahan vitamin dan suplemen.
"Kalau kita pakai suplemen tentu pada kondisi tertentu. Misalnya saat ada banyak infeksi di sekitar kita atau kita ingin bepergian jauh, di tempat keramaian, penting sekali kita jaga sistem imun kita supaya enggak mudah terserang penyakit," paparnya.
Sebab, sistem imun sangat penting bagi tubuh kita. Maka demikian, harus selalu dijaga dengan cara yang tepat. Namun, jika mengonsumsi suplemen atau vitamin (di luar makanan yang dikonsumsi) terlalu banyak, ada dampak buruk bagi tubuh.
"Biasanya ada toxic artinya keracunan. Misalnya kelebihan vitamin A, gejalanya apa saja, kita harus tahu nanti. Dia akan merasa enggak enak dan pasti ada sesuatu," jelasnya.
"Oleh karena itu kalau kita berikan satu vitamin atau suplemen itu untuk stimulan, apa pun bentuknya saya selalu berikan pada pasien saat waktu tertentu. Jadi enggak dikonsumsi seumur hidup," tambahnya.
Apabila menjalani aktivitas yang padat, seperti bekerja dari pagi hingga malam, boleh konsumsi suplemen atau vitamin tambahan. Jangka waktunya bisa seminggu atau dua minggu, tergantung pada kebutuhan masing-masing kondisi tubuh.
Bukan berarti diminum setiap hari dalam satu tahun penuh atau bahkan seumur hidup. Penentuan konsumsi suplemen atau vitamin tambahan pun sebaiknya tidak dilakukan sendiri, melainkan oleh petugas kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)